SURABAYA, MEMORANDUM - Sungai Kalidami yang terletak di perkampungan Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, dipenuhi busa tebal berwarna putih. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar.
Pantauan di lokasi, busa tersebut menutupi permukaan sungai, bahkan beterbangan terbawa angin ke permukiman warga.
Menurut Makin, seorang warga Kalidami, fenomena ini sudah terjadi sejak tahun 2003 dan semakin parah seiring dengan meningkatnya kepadatan penduduk di kawasan tersebut. Busa tersebut muncul setiap pintu air dibuka dan menyelimuti permukaan sungai.
"Kondisi ini sudah sejak lama, " kata Makin.
BACA JUGA:Air Laut Berbusa Putih, Pemerhati: Bukti Pantai Kenjeran Tercemar Limbah Cair
Dia menduga busa tersebut berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai. Di masa lalu, lanjut Makin sebelum menjadi pemukiman padat penduduk, Sungai Kalidami dikenal bersih dan dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai keperluan.
"Namun, kini kondisinya memprihatinkan akibat pencemaran limbah, " akunya.
Busa yang mencemari sungai Kalidami bukan hanya mengganggu estetika, tetapi juga berdampak negatif pada ekosistem. Ikan-ikan dilaporkan pingsan dan mati akibat terpapar air sungai yang tercemar.
Warga pun merasa cemas dengan kondisi ini, terutama terkait dampak kesehatan dan lingkungan yang lebih serius. Kekhawatiran ini diperparah dengan bau busuk yang menyengat dari air sungai.
BACA JUGA:Tumpukan Busa Putih di Pesisir Pantai Kenjeran Diduga Disebabkan Oleh Surfaktan
Warga Kalidami resah dengan situasi ini berharap pemerintah dapat mengambil langkah konkrit untuk mengatasi pencemaran sungai.
"Dilihat airnya saja tampak keruh dan mencium aroma tidak sedap. Warga disini juga takut dampak bagi kesehatan, " pungkasnya. (alf)