SURABAYA, MEMORANDUM - Korban perampasan HP dan pembacokan di Jalan Kombespol M Duryat, Surabaya, Alim hingga kini masih mendapatkan perawatan medis di RSUD dr Soetomo. Hal itu, dikatakan Kapolsek Genteng Kompol Bayu Halim Nugroho kepada memorandum.disway.id, Rabu 5 Juni 2024.
BACA JUGA:Grup Samroh Banjari Al Hikmah Gresik Memukau Pengunjung Surabaya Haji Umrah Expo 2024
" Update terakhir korban masih dalam penaganan medis dengan didampingi keluarganya," kata Bayu.
Korban diketahui merupakan karyawan swasta di sekitar lokasi kejadian. Saat itu pulang kerja dan memesan grab di pinggir jalan.
Kemudian datang empat bandit jalanan yang mengendarai dua motor, salah satunya membawa senjata tajam lalu merampas HP milik Alim. Diduga melawan, para pelaku kemudian mengeroyok dan membacok korban.
BACA JUGA:Dapatkan Doorprize Menarik Surabaya Haji Umrah Expo di Royal Plaza
"Saat korban hendak pulang dan memesan grab. Saat telepon datang pelaku dan HP-nya dirampas," ungkap Bayu.
Anggotanya saat ini masih berupaya melakukan penyidikan untuk menangkap pelakunya. Pasca kejadian ini, Bayu mengatakan bahwa upaya mengantisipasi tindak kriminal di wilayahnya tidak kurang-kurang. Patroli rayon 2 dengan Polsek Sawahan dan Polsek Tegalsari terus dilakukan, baik secara preemtif, preventif, dan represif.
"Tapi balik lagi kembali lagi kepada masyarakat kalau tidak aktif berpartisipasi untuk mengantisipasi, maka kejahatan pasti ada karena ada kesempatan. Kalau ada niat dari pelaku, bila korban tidak memberikan kesempatan pasti tidak ada kejahatan," papar Bayu.
Untuk itu, Bayu mengimbau kepada masyarakat jangan sampai memberikan kesempatan. Kalau bisa jadilah diri sendiri dengan menjaga barang berharganya masing-masing.
Karena apa, para pelaku kejahatan melakukan tindak kriminalitas secara random dan melihat objek bukan korbannya. Seperti yang dialami korban karena membawa HP, yang disasar adalah barang bukan orangnya.
Bahkan, Bayu mengaku saat kejadian juga sedang patroli rayonisasi juga malam itu di wilayah Polsek Tegalsari. Sayangnya, anggota tidak mendapatkan informasi adanya peristiwa itu.
BACA JUGA:Pentas Seni KB-TK Islam Terpadu Nada Ashobah Buka Pameran Surabaya Haji Umrah Expo
"Maka diperlukan peran aktif masyarakat apabila ada informasi segera infokan ke call center 110 dan jangan di media sosial," imbau mantan Kapolsek Wonocolo ini.
Dengan kejadian kriminalitas seperti Jalan Kombespol M Duryat ada aspek yang tidak bisa disentuh oleh polisi. Yakni faktor ekonomi, sosial, keluarga, sumber daya manusia (SDM). Untuk itu masyarakat harus bahu membahu itu kuncinya membangun lingkungan yang aman.
BACA JUGA:Jelang Indonesia vs Irak, STY Minta Pemain Percaya Diri
"Kejahatan adalah output. Pasti ada sebab akibatnya dan tidak ujug-ujug muncul. Mulai dari gaya hidup, faktor ekonomi sehingga kejahatan muncul. Apalagi jelang Hari Raya Iduladha, pelaku juga ingin pamer saat pulang kampung," ujarnya.
Selama ini masyarakat kurang peduli terhadap lingkungan. Bila ada pelanggaran atau tindak kriminalitas apapun kalau bisa ditegur jangan hanya difoto dan diunggah di media sosial. Sehingga nantinya pelaku kabur setelah diunggah dan yang kesulitan polisi menangkapnya.
Menurut Bayu saat ini masyarakat individualis. Jiwa kebersamaan tidak ada. Maka perlu dibangunkan lagi budaya peduli lingkungan. Selama ini polisi sudah menangkap, tapi obatnya apa, tidak ada dikarenakan tidak ada kepedulian masyatakat dalam mencegah tindak kriminalitas.
BACA JUGA:Polda Jatim Bongkar Korupsi Tukar Guling TKD 17 Hektare di Sumenep, Rugikan Negara Rp 114,440 Miliar
Seperti yang diberitakan memorandum.disway.id sebelumnya, Alim (43), asal Setia Budi, Tebing Tinggi, Sumatra Utara, menjadi korban perampasan dan pembacokan empat pelaku yang mengendarai dua motor usai nongkrong di minimarket Jalan Kombespol M Duryat, Selasa 4 Juni 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.
Peristiwa itu, menyebabkan korban mengalami luka sayatan senjata tajam di paha kanan, kiri, lengan kiri bagian bawah, dan jari manis kanan korban putus. (*)