Surabaya, memorandum.co.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hanya akan mengusung calon yang mendaftar konvensi penjaringan Bacawali dan Bacawawali pada Pilwali Surabaya 2020. Bahkan, untuk menjaring calon terbaik, PSI harus membuka pendaftaran sampai gelombang II yang akan ditutup 15 Maret. Semua calon yang daftar lewat PSI harus mengikuti tahapan seleksi, mulai seleksi administrasi, wawancara hingga debat antar kandidat. Sayangnya, Machfud Arifin (MA) yang diusung 6 Parpol (PKB, Gerindra, PAN, PPP, Demokrat, dan NasDem) dan juga mendaftar ke PSI menolak mengikuti semua tahapan, khususnya debat antar kandidat. MA ingin PSI langsung merekomnya. Ketua DPD PSI Surabaya, Josiah Michael yang dikonfirmasi terkait ini enggan memberikan komentar. "Mohon maaf, saya enggak bisa komen, langsung ke Ketua DPW PSI Jatim (Shobikin Amin-red) saja," ungkap Josiah kepada memorandum.co.id, Kamis (12/3/2020). Sementara itu, Ketua DPW PSI Jatim, Shobikin Amin ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya masih berkomitmen menyelesaikan semua tahapan konvensi. Di mana debat antar kandidat tetap akan dilakukan 8 April. "Untuk gelombang II memang ada beberapa orang yang mendaftar. Hanya saja berkas pendaftaran kurang lengkap. Jika sampai akhir Maret tak bisa melengkapi ya otomatis gugur," ungkap dia. Dari hasil semua tahapan konvensi nanti, DPW akan mengirim beberapa nama ke DPP untuk mendapatkan rekom. Yang jadi pertanyaan, hasil konvensi dan calon yang direkom nanti akan dikemanakan? Mengingat, PSI hanya memiliki 4 kursi dan tak bisa mengusung calon sendiri. Sementara Parpol koalisi dan PDIP sudah punya calon sendiri. "Ya calon yang direkom DPP nanti akan kami komunikasi dengan Parpol lain," ungkap dia. Terkait MA yang menolak debat antar kandidat dan ingin langsung dapat rekom, Shobikin enggan berkomentar. "Sejauh ini rekom belum ada. PSI akan menyelesaikan dulu semua tahapan konvensi, " tandas dia. Sebelumnya, MA dengan tegas mengatakan tidak akan mendaftar konvensi PSI. MA menjelaskan, dirinya enggan ikut salah satu tahapan konvensi, yakni debat antar kandidat. "Masak saya debat sama orang lain yang tidak punya gerbong? Kalau debat dengan sama-sama yang sudah punya posisi kan enak," ungkap MA beberapa hari lalu. MA mengatakan, untuk debat sudah ada wadahnya sendiri yaitu saat masa kampanye yang disediakan KPU. "Kalau debat pada tahapan itu, oke. Karena sudah sama-sama jadi calon," pungkas MA. Dia menambahkan, meski tidak mengikuti konvensi penjaringan PSI, namun MA tetap ingin PSI bergabung dalam.koalisinya. "Itu yang kami.mau, langsung mendapatkan rekom," ujar dia.(*)
PSI di Simpang Jalan Pilwali: Rekom Machfud Arifin atau Konvensi
Kamis 12-03-2020,09:22 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :