SURABAYA, MEMORANDUM-Komunitas sosial dan sepakbola Campursari (CSA) Allstar menjadi juara di Trofeo Halalbihalal yang digelar komunitas Wong Tuo-Tuo (WTT) Lakarsantri, Minggu, 12 Mei 2024.
Ahmad Syaiful ‘Oting Matalatu’ dan kolega mengalahkan tim kuat PS AD 1-0 dan bermain imbang tanpa gol dengan WTT Lakarsantri. Sedangkan WTT Lakarsantri hanya bermain 1-1 dengan PS AD.
-- CSA Allstar dengan trofi juara WTT Lakarsantri.
Otomatis, CSA Allstar tim yang berhome base di Menganti, Gresik ini menjadi juara. Ini adalah kali kedua CSA Allstar juara yang digelar oleh WTT Lakarsantri.
BACA JUGA:Pilkada Kota Malang 2024: Dua Bapaslon Perseorangan Serahkan Syarat Dukungan
“Kunci juara kami adalah kekompakan. Tim CSA itu dari berbagai kalangan. Mulai dari ustaz, guru, anggota TNI-Polri, insinyur, wartawan, marketing, penjual bakso, buruh pabrik, tukang las dan lain-lain. Namun ketika sudah memakai jersey CSA, semuanya untuk tim ini,” ungkap Hadiono, pelatih CSA Allstar.
Selain itu, meski membawa nama Menganti, namun pemain-pemain CSA Allstar berasal dari Kecamatan Menganti, Cerme, Kedamean, hingga Mojokerto juga Surabaya. Namun, semuanya kompak membesarkan nama CSA Allstar Menganti.
BACA JUGA:Ramaikan Ultah, Legenda Persebaya Jacksen F Tiago: CSA Luar Biasa
Hadiono menambahkan, di CSA Allstar tidak ada bos. Sebab, “Untuk sewa lapangan dan beli air mineral berasal dari urunan anggota CSA. Karena itu, kekompakan, guyup, rukun, sehat happy, seduluran selawase tetap terjaga,” beber Hadiono.
Di bagian lain, Oting yang berhasil menepis tendangan penalty PS AD menyebut, CS Allstar itu tidak pernah memperdulikan kemenangan.
“Menang dan kalah adalah bonus. Yang penting bisa ketemu dengan sesame penghobi sepakbola sudah senang. Saya juga bisa dikatakan jarang berkumpul. Tapi jika ada kesempatan libur saya selalu sempatkan untuk main bola dengan CSA. Bisa dibilang tidak ada komunias sepakbola sekompak dan seguyup CSA. Kalah menang hal biasa. Yang penting sehat dan poto-poto di lapangan,” beber Oting. (*)