Dinkopumdag Surabaya Siapkan Strategi Jitu Dongkrak Kelas Pedagang Kuliner Kaki Lima
SWK Studio di Kelurahan Putat Jaya.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) menggulirkan program komprehensif guna meningkatkan daya saing serta kesejahteraan pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK).
Langkah strategis ini meliputi pembinaan kualitas produk, penataan kawasan, hingga pengkajian kebijakan yang meringankan beban usaha.

Mini Kidi--
Sekretaris Dinkopumdag Surabaya, Moch Awaludin Arief, menegaskan pihaknya terus memberikan pendampingan intensif bagi pelaku usaha kuliner, salah satunya melalui peningkatan kualitas produk dan layanan.
"Kami secara berkelanjutan memberikan pembinaan serta pendampingan kepada para pedagang untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka," ujar Awaludin, Selasa, 9 September 2025.
BACA JUGA:PPRO Properti Hadirkan Destinasi Kuliner dan Gaya Hidup Baru di Surabaya Timur
Untuk mendukung hal itu, Dinkopumdag menggelar pelatihan peningkatan cita rasa, kurasi masakan, hingga kreasi makanan dan minuman kekinian. Pelatihan dirancang bersama akademisi universitas dan pakar kuliner agar materi relevan dengan kebutuhan pasar.
Selain kualitas kuliner, adaptasi digital juga menjadi prioritas. Pemkot menjalin kerja sama dengan platform daring, salah satunya GoFood, untuk memperluas pasar dan mendongkrak transaksi pedagang.
Upaya menarik minat pengunjung juga diwujudkan lewat event rutin. "Kami ingin mengubah citra SWK dari sekadar tempat makan menjadi pusat kegiatan masyarakat," kata Awaludin. Berbagai acara digelar, seperti senam pagi di SWK Jambangan, latihan karate di SWK Karang Asem, hingga pertunjukan musik di SWK Semolowaru.
Penataan kawasan dilakukan agar pengunjung lebih nyaman. SWK Semolowaru dijadikan proyek percontohan dengan tambahan fasilitas modern, seperti arena skate park dan tenis meja, yang menarik minat anak muda. Konsep serupa akan diterapkan di lokasi lain, termasuk SWK Karang Asem sebagai pusat olahraga beladiri.
BACA JUGA:Wali Kota Eri Cahyadi Resmikan Taman Harmoni, Tawarkan Wisata Edukasi, Kuliner, dan Keluarga
Program revitalisasi juga menyasar SWK Urip Sumoharjo dan SWK Ketabang Kali, yang masuk agenda prioritas untuk ditata lebih representatif.
Sebagai stimulus tambahan, Pemkot Surabaya tengah mengkaji kebijakan retribusi Rp0 bagi pedagang SWK. "Dengan kebijakan ini, beban pelaku usaha bisa lebih ringan," ungkap Awaludin.
BACA JUGA:Pantai Kenjeran Jadi Ladang Rezeki Saat Nataru, Pedagang Kuliner dan Ikan Asap Untung Berlipat
Ia berharap, dengan ditiadakannya biaya retribusi, pedagang lebih fokus mengembangkan usaha, berinovasi, dan meningkatkan layanan. "Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan ekosistem usaha yang kondusif dan berpihak pada pelaku UMKM," pungkasnya.
Sumber:



