Posyandu Seruni Ponpes Wali Barokah Dikunjungi TPPS Setwapres untuk Monev Penurunan Stunting di Kota Kediri
Keluarga Besar Ponpes Wali Barokah, Pengurus Posyandu Seruni, bersama tim TPPS dan OPD Pemkot Kediri.-Rohmad Sholeh-
KEDIRI, MEMORANDUM.CO.ID - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia mengunjungi Posyandu Seruni di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota KEDIRI, Kamis 27 November 2025.
BACA JUGA:Kompolnas Kunjungi Polres Kediri Kota untuk Monev Pasca Kerusuhan Agustus 2025
Kunjungan TPPS Setwapres RI ini dilakukan dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) terkait keberhasilan Kota Kediri dalam percepatan penurunan stunting. Kota Kediri diketahui berhasil meraih peringkat kedua nasional sebagai kabupaten/kota berkinerja baik dalam upaya pengentasan stunting.

Mini Kidi--
Dalam kesempatan tersebut, tim TPPS berdiskusi dengan pengurus Posyandu Seruni terkait berbagai inovasi dan terobosan yang telah dilakukan dalam menekan angka stunting di wilayah Kelurahan Burengan.
Tenaga Ahli Advokasi TPPS Setwapres, Alie Sadikin, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan melihat langsung implementasi program penurunan stunting di lapangan, khususnya di Ponpes Wali Barokah. Kota Kediri dianggap berhasil sehingga perlu menjadi contoh praktik baik bagi wilayah lain.
“Hasil tinjauan lapangan menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Angka kejadian stunting di posyandu ini turun dari 24 menjadi 14 tahun ini. Ini berarti ada sekitar 10 anak yang terbebas dari stunting,” ujarnya.
Terkait alokasi anggaran, Alie menilai dukungan Pemerintah Kota Kediri sudah proporsional. Efisiensi anggaran dapat ditopang program pemerintah pusat, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Secara nasional, menurutnya, angka stunting masih berada pada kisaran 19 persen, dengan penurunan tahunan hanya sekitar 1 persen. Oleh karena itu, percepatan penurunan stunting harus dilakukan melalui konvergensi program yang dikoordinasikan Kemendagri bersama pemerintah daerah.
“Ke depan target kita adalah 5 persen ke bawah pada tahun 2030. Ini membutuhkan kerja keras bersama,” jelas Alie.
Sementara itu, Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, menegaskan bahwa upaya penurunan stunting dilakukan secara kolaboratif lintas sektor. Menurutnya, penanganan stunting tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga menyangkut sanitasi, konsumsi, dan faktor pendukung lainnya.
Di sisi lain, Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menyampaikan bahwa Posyandu Seruni selama ini berkomitmen mendukung program pemerintah, ditambah dengan hadirnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lingkungan pondok.
“Alhamdulillah dalam beberapa tahun terakhir tidak ada gejala yang mengarah pada stunting, khususnya di lingkungan keluarga Wali Barokah,” ujarnya.
KH Sunarto menjelaskan bahwa terdapat sekitar 70 balita, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui, yang memanfaatkan layanan Posyandu Seruni. Pelayanan ini tidak hanya diberikan kepada keluarga pondok, tetapi juga masyarakat sekitar. (fir/fai)
Sumber:



