Santri Tak Boleh Hanya Jadi Penonton, Harus Jadi Pelaku Peradaban Dunia
Wali Kota Mas Adi saat upacara Hari Santri di Ponpes Bayt Alhikmah--
PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID - Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 digelar dengan suasana penuh khidmat di Lapangan Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah Kota Pasuruan.
Upacara yang digelar secara meriah, namun penuh makna ini dipimpin langsung oleh Walikota Pasuruan, H Adi Wibowo. Dalam sambutannya, Mas Adi menyampaikan amanah dari Menteri Agama RI.
BACA JUGA:Gebyar Anak Nasional 2025 di Pasuruan, Mas Adi Tekankan Pentingnya Anak Hebat untuk Indonesia Hebat

Mini Kidi--
Dalam sambutannya, Menteri Agama RI mengucapkan duka mendalam atas musibah yang menimpa dunia pesantren.
"Ijinkan saya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya 67 santri dalam musibah yang terjadi di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo. Kita semua berduka. Ini adalah duka kita bersama. Sebagai wujud hadirnya negara, Kementerian Agama telah terjun langsung ke lokasi untuk memberi bantuan dan memastikan pemulihan berjalan baik," ucapnya pada Kamis 23 Oktober 2025.
BACA JUGA:Gebyar Anak Nasional 2025 di Pasuruan, Mas Adi: Indonesia Hebat Dimulai dari Anak Hebat
Peringatan Hari Santri kali ini menjadi sangat istimewa, karena menandai satu dekade sejak ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri oleh pemerintah pada tahun 2015.
"Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat. Selama itu, kita menyaksikan bagaimana peran santri dan pesantren semakin besar dalam berbagai aspek kehidupan. Pesantren telah menjadi pusat pendidikan dan pembentukan karakter yang kuat," tambahnya.
Menteri Agama RI juga menegaskan, penetapan Hari Santri tak lepas dari sejarah Resolusi Jihad oleh KH. Hasyim Asy’ari yang menjadi api semangat perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA:Wali Kota Mas Adi dan DPR RI Bahas Solusi Tanggul Sungai Longsor dan Banjir
Tahun ini, Hari Santri mengusung tema: “Mengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia.” Tema ini, menjadi pengingat bahwa santri tak boleh hanya menjadi penonton dalam arus perubahan dunia.
"Santri harus menjadi pelaku sejarah baru, membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin untuk membangun dunia yang damai, adil, dan berkeadaban. Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya," tegasnya.(kd/mh)
Sumber:



