Kabar Penolakan Trans Jatim Koridor 8 di Malang, DPRD Jatim Minta Dishub Jalin Komunikasi
Anggota Komisi D dari Fraksi NasDem Khusnul Arif --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Anggota Komisi D dari Fraksi NasDem Khusnul Arif menyebutkan, sejumlah persiapan dilakukan termasuk kebutuhan Trans Jatim yang kini sudah masuk persiapan di Koridor 8 (wilayah Malang). Di mana muncul kabar penolakan rencana pembukaan koridor baru Trans Jatim Malang Raya mendapat penolakan dari sopir angkot di Kota Malang.
“Saya belum mendapat informasi secara detail,” kata Khusnul Arif, Senin 22 September 2015.
BACA JUGA:Fraksi PDIP DPRD Jatim Kritik MJC, Belum Sentuh Lulusan SMK dan Korban PHK

Mini Kidi--
Politisi NasDem Jatim ini, menyampaikan, Dishub Jatim sudah melakukan komunikasi dan antisipasi jika ada penolakan. “Tentu sebelum diputuskan beroperasi Dishub Jatim melakukan antisipasi,” tegas Khusnul Arif.
Ia menyakini, trans Jatim sudah ada perencanaan, kajian dan studi kelayakan. “Saya yakini sudah komunikasi dengan pemerintahan setempat, sudah komunikasi dengan mofa transportasi lokal,” sebutnya.
BACA JUGA:Sidang KDRT Memanas, Terdakwa Ungkap Dugaan Perselingkuhan Anggota DPRD Jatim
Berdasarkan penggalaman Dishub Jawa Timur, lanjut Khusnul Arif bahwa modal berjalannya trans Jatim koridor satu sampai enam cukup menjadi penggalaman menata dan upaya trans Jatim koridor Malang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat. “Tentunya jika ada beberapa kendala akan segera ada perbaikan,” ujarnya.
Khusnul Arif mengakui dinamika setiap daerah tentunya berbeda. Karena karakter masyarakat, karakter moda transportasi setiap daerah berbeda. “Saya meyakini tidak semua mulus, ada beberapa yang perlu disinergikan jika ada penolakan,” tandasnya kembali.
Muncul kabar, rencana pembukaan koridor baru Trans Jatim Malang Raya mendapat penolakan dari sopir angkot di Kota Malang.
BACA JUGA:DPRD Jatim Kritik Sekjen DPR RI, Sayangkan Pembatalan Kegiatan Parlemen Remaja
Kehadiran Trans Jatim di Malang Raya dinilai hanya akan semakin menenggelamkan eksistensi angkot di Kota Malang.
Meski nantinya keberadaan angkot akan dijadikan angkutan feeder (pengantar) menuju trans Jatim tetap ditolak.
Penolakan itu sudah sampai di DPRD Kota Malang.(day)
Sumber:


