umrah expo

Inilah 2 Candi di Lumajang yang Mendapat Alokasi Anggaran Perawatan

Inilah 2 Candi di Lumajang yang Mendapat Alokasi Anggaran Perawatan

Candi Agung di Kecamatan Randuagung dan Candi Gedong Putri di Desa Kloposawit, Lumajang.--

LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID – Candi adalah bukti nyata peradaban Nusantara yang pernah berjaya.

Keberadaannya menjadi pengingat bahwa bangsa ini memiliki akar sejarah yang dalam.

Di Lumajang, candi merupakan warisan budaya yang tidak ternilai.


Mini Kidi--

Ia harus dijaga sebagai penopang identitas bangsa sekaligus sarana pendidikan generasi muda.

Saat ini, baru dua candi di Lumajang yang secara rutin mendapat alokasi anggaran perawatan.

Keduanya adalah Candi Agung di Kecamatan Randuagung dan Candi Gedong Putri di Dusun Selorejo, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.

BACA JUGA:Pesan Inspiratif Kapolsek Candipuro saat Upacara HUT Ke-80 RI: Momentum Mengingat Jasa Pahlawan

Perawatan kedua candi itu menjadi tanggung jawab Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI.

Tenaga Teknis Arkeologi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang, Aries Purwanty, menegaskan bahwa anggaran tersebut tidak sekadar untuk pembersihan rutin.

“Untuk anggarannya tetap berjalan sampai sekarang, baru dua candi itu yang dapat biaya perawatan dari BPKW XI,” ujarnya, Sabtu 20 September 2025.

BACA JUGA:Sukseskan Program Asta Cita, Polri Gandeng Petani Candipuro Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

Dana tersebut digunakan untuk memastikan kondisi fisik bangunan tetap kokoh.

Selain itu, juga untuk mencegah kerusakan dan menjaga agar nilai historisnya dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

Dengan perawatan berkesinambungan, Candi Agung dan Candi Gedong Putri kini tampak lebih rapi, bersih, dan kokoh.

BACA JUGA:Festival Reog Ramaikan Selamatan Desa Candipuro, Kades Suwari Siapkan Uang Pembinaan

Keindahan arsitektur klasiknya bisa dinikmati masyarakat.

Hal ini juga menjadi pengingat bahwa Lumajang menyimpan kekayaan budaya yang penting.

Namun, perhatian terhadap warisan sejarah di Lumajang tidak boleh berhenti pada dua candi itu saja.

Masih ada situs bersejarah lain yang juga memerlukan dukungan penuh.

BACA JUGA:Rangkaian Hari Bhayangkara ke-79, Polres Lumajang Ziarah ke TMP Kusuma Bangsa dan Monumen Tumpeng Candipuro

Salah satunya adalah Situs Biting yang mendapatkan alokasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Situs tersebut termasuk salah satu cagar budaya strategis yang dikelola provinsi.

“Untuk cagar budaya lainnya seperti Situs Biting itu ada anggaran tersendiri dari provinsi, karena termasuk salah satu dalam cagar budaya yang dikelola langsung oleh pihak tersebut,” jelas Aries.

Pelestarian cagar budaya bukan hanya soal menjaga fisik bangunan.

Tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat.

BACA JUGA:Antisipasi Kriminalitas, Polsek Candipuro Tingkatkan Patroli Dialogis Melalui Program Polisi Ketok

Keberadaan candi dan situs sejarah bisa menjadi ruang belajar terbuka bagi anak-anak, pemuda, hingga peneliti.

Nilai ketekunan, kearifan, dan seni arsitektur leluhur dapat dipelajari dari peninggalan ini.

Lebih dari itu, candi juga berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah bernilai ekonomi.

Apabila dikelola dengan baik, peninggalan leluhur ini bisa menghadirkan manfaat ganda.

BACA JUGA:Gaduh Selisih Jumlah Peserta Didik di SMA Al-Maisaroh, Kacabdin Angkat Bicara

Warisan budaya tetap terjaga, sementara perekonomian daerah juga tumbuh melalui sektor wisata.

Kesadaran masyarakat menjadi kunci keberhasilan pelestarian.

Dukungan publik dari menjaga kebersihan lingkungan hingga tidak merusak bangunan bersejarah sangat penting.

Pemerintah daerah, lembaga kebudayaan, dan komunitas lokal perlu berjalan beriringan.

Dengan begitu, warisan ini tidak hanya menjadi cerita masa lalu.

Tetapi juga hadir sebagai inspirasi masa depan.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Siapkan Biaya dan Dukungan Psikologis Korban Kecelakaan di Tempeh

Dengan semangat pelestarian, Lumajang dapat menjadikan candi sebagai pusat pembelajaran.

Sekaligus ruang refleksi dan penguat nasionalisme.

Merawat candi berarti menjaga jati diri bangsa.

Sehingga peradaban luhur tidak hilang ditelan zaman, melainkan terus hadir untuk mencerahkan generasi mendatang.

Sumber: