Mahasiswi Terus Meningkat, FISIP UB Sebut Kesetaraan Gender di Pendidikan
Dekan FISIP UB menyapa para maba di pengenalan kehidupan kampus.--
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID –Kesetaraan gender di bidang pendidikan semakin terasa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) tahun ini. Hal itu terlihat dari komposisi mahasiswa baru (maba) yang didominasi oleh mahasiswi.
Dari total 1.386 maba, hampir 1.000 di antaranya adalah perempuan. Kondisi ini mencerminkan semakin besarnya minat kaum perempuan untuk menempuh pendidikan tinggi.

Mini Kidi--
“Ini cerminan kesetaraan gender dalam mengenyam pendidikan tinggi, khususnya di FISIP. Salah satu buktinya adalah meningkatnya minat perempuan untuk melanjutkan studi,” ujar Dekan FISIP UB, Dr. Ahmad Imron Rozuli, saat prosesi Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) fakultas, Kamis 14 Agustus 2025.
Selain itu, jumlah maba dari kawasan Indonesia Timur juga meningkat. Menurutnya, hal ini menunjukkan harmonisasi pendidikan dari wilayah yang jauh dari Malang. Dengan mengusung tema Harmoni Indonesia dan Inklusi, pihaknya berupaya merangkul mahasiswa dari berbagai daerah, termasuk Papua.
BACA JUGA:Wujudkan Kampus Berdampak, FTP UB Malang Ciptakan Enterpreneur Lewat 3M
“Hadirnya mahasiswa dari Papua menjadi cerminan komitmen kami untuk memperkuat afirmasi pendidikan di Bumi Cenderawasih,” ujarnya.
Dekan menambahkan, FISIP UB bertekad menjadi mercusuar kebhinekaan yang memperkuat harmoni Indonesia. “Mahasiswa dari Indonesia bagian timur harus memiliki kesetaraan dalam kualitas pendidikan, sarana prasarana, dan lainnya,” imbuhnya.
Tahun ini, FISIP UB menerima 6 mahasiswa Papua, 3 dari Papua Barat, 16 dari Nusa Tenggara Barat, 7 dari Bengkulu, 5 dari Maluku Utara, 2 dari Maluku, dan sejumlah daerah lainnya. UB juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa kampus di Papua untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia maupun sarana pendidikan.
BACA JUGA:Tuan Rumah Kejurdun Pencak Silat Tapak Suci, Tegaskan Globalize UB
“Beberapa daerah memiliki program beasiswa dari pemerintah daerah. Namun, bila ada yang perlu dibantu, kami siap memfasilitasi,” tegasnya.
Salah satu maba, Timotius Gwijangge, mengaku tertarik mempelajari Sosiologi di FISIP UB. Ia ingin keluar dari zona nyaman untuk menimba ilmu.
BACA JUGA:UB Palestine Solidarity Kirim 2 Dokter Spesialis untuk Kemanusiaan di Gaza
“Saya tertarik dengan FISIP UB karena di daerah saya belum merasakan kehangatan pendidikan. Saya ingin merasakan pendidikan yang layak, mempelajari seluk-beluk masyarakat, dan kembali ke Papua untuk membagikan ilmu kepada masyarakat,” katanya.
Sumber:


