Tangani Tumpukan Sampah di Banyu Urip Surabaya, Lurah Kupang Krajan Koordinasi dengan DLH
Tumpukan sampah di Jalan Banyu Urip menimbulkan pemandangan yang tidak sedap.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Lurah Kupang Krajan, Herman Felani, memberikan respons positif dan sigap terkait laporan adanya tumpukan sampah yang kembali muncul di Jalan Banyu Urip. Ia menegaskan akan segera mengambil langkah-langkah koordinatif dengan dinas terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Menanggapi laporan gundukan sampah tersebut, Herman menyatakan menginstruksikan jajarannya untuk segera menindaklanjuti.

Mini Kidi--
"Sambil saya konfirmasi ke Kasi Bangtib (Kepala Seksi Pembangunan dan Ketertiban), untuk segera disampaikan ke DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Kita sampaikan ke dinas terkait," ujarnya saat dikonfirmasi Kamis 24 Juli 2025.
Herman menjelaskan bahwa kawasan di sepanjang Jalan Banyu Urip memang telah lama menjadi lokasi pembuangan sampah liar oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Menurutnya, banyak dari pelaku bukan merupakan warga setempat.
BACA JUGA:Gunungan Sampah di Jalan Banyu Urip Surabaya Timbulkan Berbagai Masalah
"Kalau sepanjang Jalan Banyu Urip, memang sering warga luar yang tidak bertanggung jawab membuang dan melempar sampah di sana," ungkapnya.
Fenomena tumpukan sampah di lokasi tersebut, menurut informasi yang dihimpun dari warga sekitar, telah berulang kali terjadi. Sebagian warga menyebut area itu kerap dijadikan sebagai tempat penampungan sementara (TPS) liar.
Sampah dari warga dikumpulkan di titik tersebut sebelum akhirnya diangkut oleh kendaraan dari dinas terkait.
Namun, Herman Felani membantah keras adanya persetujuan atau laporan resmi mengenai penetapan lokasi tersebut sebagai titik penampungan sementara.
BACA JUGA:DLH dan Satpol PP Surabaya OTT Pembuang Sampah di Kedung Cowek
"Saya tidak pernah dilapori kalau tempat tersebut dijadikan penampungan sementara," tegasnya.
Ia pun menambahkan dan meluruskan bahwa di seluruh wilayah Kelurahan Kupang Krajan secara resmi tidak terdapat satu pun Tempat Penampungan Sampah (TPS). Hal ini memperkuat dugaannya bahwa tumpukan sampah yang ada murni disebabkan oleh tindakan pembuangan liar.
"Di Kupang Krajan tidak ada TPS. Kita akan mencari solusi permanen agar kejadian serupa tidak terus berulang di kemudian hari," pungkasnya.
Sumber:



