umrah expo

Perbaikan Jalan Sawo - Gambiran Tulungagung Dimulai, Anggaran Tembus Rp 19,1 Miliar

Perbaikan Jalan Sawo - Gambiran Tulungagung Dimulai, Anggaran Tembus Rp 19,1 Miliar

Pengerjaan jalan Sawo - Gambiran.--

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.co.id- Pemerintah Kabupaten Tulungagung akhirnya mulai menuntaskan pekerjaan rumah yang cukup lama jadi sorotan, yakni memperbaiki jalan rusak di ruas Sawo - Gambiran, Kecamatan Campurdarat.

Jalan sepanjang 3 kilometer ini tengah diperbaiki untuk mendukung akses ke Jalur Lintas Selatan (JLS), dengan nilai proyek yang cukup besar, yaitu Rp 19,1 miliar dari APBD 2025.

Proyek terbagi menjadi dua metode pengerjaan. Yaitu 500 meter jalan cor beton dan sisanya menggunakan aspal.  Sehingga, diharapkan bisa menghasilkan jalan yang cukup nyaman sebagai jalur penghubung utama antara jalan nasional dan kabupaten — alias jalan kolektor primer.
BACA JUGA:Bupati Tulungagung Bersama Forkopimda Ikuti Prosesi Jamasan Pusaka Tombak Kyai Upas
"Ini sebenarnya jalan sirip dari JLS. Fungsinya cukup vital karena menghubungkan jalan nasional ke kawasan kabupaten," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Sawo - Campurdarat, Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Ahmad Rifa’i Sodik
saat ditemui di lokasi proyek.

Meski baru berjalan sekitar 1,5 bulan dari total waktu pengerjaan 6 bulan, progres proyek saat ini telah mencapai 15 persen.

Meski begitu, pihak pelaksana terus menggenjot penyelesaian, dengan tetap menyesuaikan kondisi di lapangan.

Mini Kidi--
"Kendalanya ya klasik, cuaca dan lalu lintas. Ini satu-satunya jalan yang dipakai warga. Kalau kita tutup, masyarakat harus memutar cukup jauh. Padahal sudah ada rambu larangan untuk kendaraan roda empat, tapi kenyataannya ya tetap lewat," kata Sodik sembari tersenyum.

Dari sisi teknis, ada penyesuaian terhadap kontur dan karakter tanah. Meskipun mayoritas tanah keras, kawasan ini rawan banjir sehingga beberapa titik yang sulit mengalirkan air harus dibeton, sedangkan area lain cukup dilakukan perbaikan dan normalisasi saluran.

"Yang airnya menggenang ya kita beton. Tapi yang airnya masih bisa ngalir, kita perbaiki salurannya. Kadang ada yang kita ganti total, kadang hanya normalisasi," jelasnya.

Pihak pengawas, Heri Wahyudiono selaku Kepala Pengawas dari CV Kusuma Abadi Konsultan menekankan pentingnya proses persiapan pengecoran sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan dalam Detail Engineering Design (DED).

"Yang penting semua sesuai DED. Sebelum cor, kita juga lakukan feasibility study—studi kelayakan untuk memastikan proyek ini benar-benar bisa dilaksanakan dengan baik," ujar Heri.

Pantauan di lapangan, proses pengecoran tahap pertama sudah selesai. Tebal lapisan pertama 10 cm, dan akan dilanjutkan lapisan kedua setebal 20 cm dengan rangka besi. Jadi total, cor beton setebal 30 cm siap menopang jalan tersebut agar lebih awet. (fir/fai/day)

Sumber:

Berita Terkait