umrah expo

MPLS Siswa Baru 2025, Pakar Pendidikan Soroti Rendahnya Rasa Empati, Picu Perilaku Negatif

MPLS Siswa Baru 2025, Pakar Pendidikan Soroti Rendahnya Rasa Empati, Picu Perilaku Negatif

Isa Anshori. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Jutaan siswa Indonesia memulai tahun ajaran baru 2025/2026 dengan mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). 

BACA JUGA:Polsek Karangpilang Binluh Siswa Baru SMPN 24 Surabaya saat MPLS 

Lebih dari sekadar pengenalan lingkungan, MPLS tahun ini menekankan pembentukan karakter siswa, khususnya dalam menumbuhkan empati–sebuah nilai yang dinilai semakin menipis di masyarakat.


Mini Kidi-- 

Pakar Pendidikan Jatim, Isa Anshori, menyatakan bahwa sekolah berperan vital dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian dan empati. 

BACA JUGA:Polsek Karangpilang Binluh Kenakalan Remaja di MPLS SMA Muhammadiyah 4 Kemlaten 

"Yang dibutuhkan adalah kemampuan berempati bagi anak," tegas Isa. 

Ia berharap MPLS tidak hanya sebatas pengenalan fasilitas sekolah, tetapi juga menjadi wadah untuk mempraktikkan nilai-nilai sosial seperti saling menghargai, memahami perbedaan, dan terutama, berempati.

BACA JUGA:MPLS, Bhabinkamtibmas Karangpilang Binluh Siswa SMP Hang Tuah 2 

Anshori menekankan pentingnya pendidikan karakter berbasis empati sejak dini untuk mencegah perilaku negatif dan kekerasan di sekolah. 

"Penanaman nilai empati secara mendalam akan membantu siswa membangun fondasi karakter yang kuat dan menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan suportif," jelasnya. 

BACA JUGA:Hari Pertama Masuk Sekolah, 30 Ribu Siswa SD Negeri dan Swasta di Surabaya Ikuti MPLS 

Ia menambahkan bahwa upaya ini harus dilakukan secara terintegrasi di semua jenjang pendidikan, dari SD hingga SMA. 

"Anti kekerasan itu wajib, tapi tidak cukup.  Empati adalah kunci," lanjutnya.

Lebih lanjut, Anshori menyarankan kolaborasi antara sekolah dan orang tua melalui masa orientasi khusus bagi orang tua. 

BACA JUGA:Tinjau MPLS 2023, Komisi D DPRD Surabaya Tekankan Pendidikan Karakter dan Edukasi Seks Sejak Dini 

"Akan lebih efektif jika masa orientasi juga melibatkan orang tua.  Setelah siswa menjalani MPLS, orang tua dapat diajak berdiskusi untuk membangun sinergi dalam mendidik anak," usulnya.

Dengan demikian, MPLS 2025/2026 diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam membangun karakter siswa Indonesia yang berempati dan bertanggung jawab, melalui kerjasama yang erat antara sekolah dan orang tua. 

BACA JUGA:Kapolsek Tegalsari Isi MPLS SMA Santa Maria 

"Tanggung jawab pendidikan adalah tanggung jawab bersama," pungkas Anshori. (rio)

Sumber:

Berita Terkait