umrah expo

Siswa Nilai Tinggi Gagal Masuk SMAN, Orang Tua Protes Keras

Siswa Nilai Tinggi Gagal Masuk SMAN, Orang Tua Protes Keras

Proses daftar ulang bagi siswa yang lolos SPMB 2025/2026 di SMA 6 Madiun.--

MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMAN di Kota Madiun kembali memanas. Ini setelah sejumlah siswa dengan nilai tinggi justru gagal mendapatkan bangku di sekolah negeri favorit. Hal ini memicu protes keras dari orang tua dan aktivis.

Dany, warga Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, mengatakan anaknya memiliki nilai gabungan 85,22 namun tak lolos di tiga SMA pilihannya yaitu SMA 1, SMA 5, dan SMA 6. “Anak saya mendaftar di SMA 1, 5, dan 6. Tiga-tiganya tidak keterima,” ujar Dany, Selasa (1/7).

Dany menyayangkan kondisi ini, terutama setelah Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) menyatakan SPMB mengedepankan adu nilai tanpa melihat domisili. “Infonya kemarin dari Dindik Jatim tarung nilai tidak melihat domisili. Hari ini faktanya nilai tinggi kalah sama nilai rendah,” keluhnya.

BACA JUGA:Tahap II SPMB Kota Madiun, Ratusan Kursi SMPN Masih Kosong

Kasus serupa juga dialami oleh warga lain yang mengadu ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Kedaulatan Rakyat (WKR) yang dipimpin Budi Santosa. Seorang siswa dengan nilai akumulasi 84,42  gagal masuk ke SMA 1, 5, dan 6.

“Saya turut mengecam kondisi ini. Saya tidak yakin sistem berjalan dengan baik. Kasus ini layak diangkat ke ranah hukum,” tegas Budi.

Sementara itu di SMAN 6 Madiun, pemenuhan pagu melalui sistem telah mencapai 41 siswa, namun nilai terendah yang diterima tercatat 83,48. 

“Pemenuhan pagu ini otomatis dari sistem. Jadi, yang kemarin di tahap satu sampai tiga itu tidak lolos akan naik secara otomatis,” terang Humas SMA 6 Madiun, Mawar Banconowati. (aji)

 

Sumber: