umrah expo

Rawan Terjadi Banjir, Gresik Baru Punya 12 Alat Pendeteksi Dini Luapan Sungai

Rawan Terjadi Banjir, Gresik Baru Punya 12 Alat Pendeteksi Dini Luapan Sungai

BPBD Gresik menggelar pelatihan desa tangguh bencana di Desa Domas, Menganti. --

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - BPBD Gresik menyebut Kota Pudak baru memiliki 12 alat deteksi dini bencana banjir atau early warning system (EWS). Alat itu dipasang di titik-titik area yang dianggap rawan terjadi luapan air sungai

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Gresik Sukardi mengatakan, sebenarnya dibutuhkan 33 EWS untuk dipasang di tiga bantaran sungai. Yakni di Bengawan Solo, Kali Lamong, dan Kali Surabaya. 

“Sekarang kita baru punya 12 unit EWS. Itu sudah ideal, meski sebenarnya masih kurang,” ujar Sukardi, Selasa 14 Oktober 2025.

BACA JUGA:BPBD Gresik Bentuk Destana di Domas Menganti, Bekali Warga Mitigasi Bencana


Mini Kidi--

Memang, Gresik termasuk kawasan yang rawan terhadap banjir. Di tahun ini saja, warga sudah 2 kali terdampak, terutama akibat luapan Kali Lamong dan Kali Surabaya yang ada di wilayah selatan. 

Oleh karenanya, keberadaan EWS sangat diperlukan agar banjir dapat dideteksi sedini mungkin. Langkah mitigasi itu penting agar dapat meminimalkan risiko korban dan kerugian yang menimpa warga terdampak. 

Sukardi menjelaskan, mengapa EWS amat diperlukan untuk dipasang di titik-titik penting. Sebab, nantinya, alat itu akan memberi informasi berupa sirine apabila debit air telah melebihi batas tertentu.

“Jika tinggi air melebihi batas, sirine akan otomatis masuk ke kita. Lalu kita teruskan ke pemerintah desa agar siaga. Alat EWS akan kita tambah satu unit setiap tahun,” terangnya. 

BACA JUGA:Dorong Kesadaran Bencana, BPBD Gresik Berhasil Bentuk 153 Desa Tangguh Bencana

Upaya mitigasi memang tengah dikuatkan BPBD hingga di tingkat paling bawah melalui program pembentukan desa tangguh bencana (Destana). Senin kemarin, Destana juga baru saja dibentuk di Desa Domas, Kecamatan Menganti. 

Selain banjir, desa juga dibekali ilmu dan pengetahuan dalam menghadapi gempa bumi. BPBD menarget pembentukan 20 Destana baru untuk setiap tahunnya. Hingga Oktober tahun ini, 14 Destana baru telah terbentuk.

“Gresik berada di wilayah yang dikelilingi empat sesar aktif. Karena itu, kita harus mempersiapkan diri. Sesuai arahan pusat, tahun 2045 Indonesia ditargetkan menjadi negara tangguh bencana,” tandasnya.

Sejak program dimulai pertama kali di tahun 2017, setidaknya 150 lebih desa dan kelurahan tangguh bencana telah dibentuk BPBD. Nyaris setengah dari total 356 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Gresik. (rez)

Sumber: