Tiga Gerbong KA Barang Anjlok di Sekitar Stasiun Pasar Turi, Sejumlah Perjalanan Kereta Penumpang Terganggu
Lokasi anjloknya tiga gerbong Kereta Api (KA) Barang Aksa Cargo di petak jalan antara Mesigit dan Pasar Turi.--
BACA JUGA:Pria Pasuruan Tewas Tertabrak Kereta Api Penataran
Hingga pukul 10.00 WIB, tercatat empat perjalanan kereta api mengalami keterlambatan. Di antaranya, KA 92–93 Jayabaya (Pasar Senen–Malang) mengalami keterlambatan terparah hingga 102 menit. Akibat posisi kereta yang tertahan, KAI berencana memberlakukan skema overstapen, yakni memindahkan penumpang ke rangkaian pengganti agar bisa melanjutkan perjalanan.
Kemudian KA 209 Mutiara Timur (Surabaya Pasarturi–Ketapang) mengalami keterlambatan 76 menit; KA 476 Commuter Line Jenggala (Indro–Mojokerto): mengalami keterlambatan 64 menit; KA 446 Commuter Line Arjonegoro (Sidoarjo–Surabaya Pasarturi) terlambat 90 menit.
Manajemen KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan yang terdampak insiden ini.
BACA JUGA:Pemkab Situbondo Dukung Reaktivasi Jalur Kereta Api Panarukan-Jember-Kalisat
"Kami memohon maaf kepada seluruh pelanggan dan masyarakat atas adanya gangguan perjalanan yang terjadi pagi ini. Seluruh personel KAI saat ini bekerja maksimal untuk menormalisasi kondisi jalur dan mempercepat pemulihan perjalanan kereta," ujar Luqman Arif.
Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan, KAI memastikan hak-hak penumpang terpenuhi sesuai regulasi. Mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api, KAI memberikan kompensasi berupa pengembalian tiket penuh (refund).
"KAI Daop 8 Surabaya memfasilitasi pembatalan tiket bagi pelanggan yang terdampak keterlambatan tinggi. Pengembalian dilakukan di loket stasiun dengan bea kembali 100 persen" jelas Luqman.
BACA JUGA:Tragedi Tukang Bentor Tewas Tertabrak Kereta Api Doho, Polisi Olah TKP
Selain opsi refund, KAI juga melakukan koordinasi intensif untuk menyiapkan rangkaian alternatif dan mengatur perpindahan penumpang guna meminimalisir waktu tunggu yang semakin lama. (alf)
Sumber:



