Dorong Pertumbuhan Arus Peti Kemas, TPS Perkuat Konektivitas
Humas TPS Ardiansyah menyampaikan tentang profil perusahaan.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID –PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Pelindo Terminal Petikemas, menerima kunjungan kerja Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Tengah dan DIY.
Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kemitraan antara pelaku logistik, operator terminal, dan kawasan industri guna memastikan kelancaran arus peti kemas di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mini Kidi--
Ketua DPW ALFI Jawa Tengah dan DIY, Teguh Arif Handoko, menegaskan peran krusial TPS sebagai simpul distribusi utama yang menghubungkan jalur perdagangan domestik dan internasional.
“Konektivitas TPS dengan kawasan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi kunci efisiensi logistik, memangkas waktu tempuh, dan menekan biaya distribusi,” ujarnya.
BACA JUGA:Hingga Juli 2025, Arus Peti Kemas TPS Tetap Tumbuh
Ia menambahkan, integrasi layanan pelabuhan dengan kawasan industri akan memperkuat ekosistem logistik nasional, sekaligus mempermudah eksportir dan importir dalam mengakses fasilitas bongkar muat yang cepat dan andal.
“Konektivitas ini dipercaya dapat mengakselerasi arus peti kemas, mendorong pertumbuhan perdagangan ekspor, sekaligus memperkuat distribusi barang dalam negeri,” imbuhnya.
Direktur Operasi TPS, Noor Budiwan, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus mengembangkan kapasitas dan memodernisasi infrastruktur pelabuhan.
BACA JUGA:Pastikan Kelancaran Arus Barang, TPS Terapkan Sistem Monitoring Peti Kemas
“Kami telah mengimplementasikan inovasi digital, mulai dari Terminal Operating System (TOS) terbaru, sistem online booking, hingga uji coba Terminal Booking System (TBS) untuk mempercepat layanan dan meningkatkan produktivitas peralatan bongkar muat,” jelasnya, Kamis 14 Agsustus 2025.
Dalam dua tahun terakhir, TPS mencatat tren pertumbuhan positif arus peti kemas seiring meningkatnya permintaan ekspor dan arus impor bahan baku industri. Peserta kunjungan ALFI juga berkesempatan melihat langsung kegiatan operasional, penerapan sistem digital, manajemen arus barang, dan pengaturan antrean truk di TPS.
Sinergi antara pelaku logistik, kawasan industri, dan operator terminal menjadi langkah strategis menuju ekosistem logistik nasional yang semakin terhubung, efisien, dan berdaya saing global. Model sinergi ini diharapkan dapat direplikasi di berbagai wilayah lain untuk mempercepat distribusi antar pusat industri di Indonesia.
BACA JUGA:Logistik Internasional Kian Minati Terminal Teluk Lamong, Arus Peti Kemas Naik
Ketua DPW ALFI Jatim, Sebastian Wibisono (Wibi), mengapresiasi fasilitasi kunjungan ALFI Jateng dan DIY oleh TPS, sekaligus menyoroti tersedianya layanan fumigasi dan pemeriksaan kulit mentah garaman di lini I.
“Kami berharap layanan serupa dapat diimplementasikan di Semarang untuk membantu menekan biaya logistik,” ujarnya.
Direktur Operasi TPS, Noor Budiwan, menyambut positif kunjungan ini sebagai kesempatan berbagi pengalaman dalam pengelolaan rantai pasok, khususnya terkait kesiapan fasilitas dan kapasitas perusahaan.
“Pada 2024, TPS membukukan throughput tertinggi dalam sejarah, mendekati 1,6 juta TEUs. Capaian ini mencerminkan komitmen kami untuk terus memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa,” ungkapnya. (lis)
Sumber:



