umrah expo

Hidup Sulit Petani Garam di Surabaya: Harga Tak Pasti dan Cuaca Tak Bersahabat Jadi Ancaman

Hidup Sulit Petani Garam di Surabaya: Harga Tak Pasti dan Cuaca Tak Bersahabat Jadi Ancaman

Petani garam memantau lahan pembuatan garam.-Anwar Hidayat-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Nasib petani garam, khususnya di daerah pinggir kota seperti SURABAYA, masih jauh dari kata sejahtera. 

BACA JUGA:Musim Hujan, Petani Garam Beralih Tambak Bandeng dan Udang

Abd Aziz, seorang petani garam di Jalan Jawa, Pakal, Surabaya, mengungkapkan tantangan berat yang harus ia hadapi setiap hari demi menghidupi keluarganya. Mulai dari harga jual yang tidak menentu hingga cuaca ekstrem yang membuat hasil panen tidak stabil.


Mini Kidi--

Aziz mengelola sepetak lahan milik perusahaan dengan cara tradisional. "Awalnya susah memulai pengolahan air laut menjadi garam. Setelah satu bulan baru muncul kristal garam, lalu setiap minggu bisa dipanen," tuturnya. 

Dalam sekali panen, Aziz bisa mengumpulkan sekitar 40 karung garam, atau sekitar 4 ton.

Sayangnya, pendapatannya tidak selalu stabil. "Harga jual garam tidak menentu. Kadang harganya berbeda-beda, kadang Rp 900 per kilo, kalau sedang bagus naik jadi Rp 1.100 per kilo," keluhnya. 

BACA JUGA:HMI Jatim Perjuangkan Nasib Petani Garam

Penghasilan Aziz hanya didapatkan saat panen, yang keuntungannya dibagi tiga dengan pemilik lahan.

Selain masalah harga, cuaca juga menjadi kendala utama. Tahun lalu, di bulan Agustus, petani sudah bisa mulai panen. Namun, tahun ini, hujan yang turun tiba-tiba membuat proses pembuatan garam terganggu. 

"Kalau hujan turun, semua proses jadi molor, kristal garam sulit terbentuk. Kami jadi harus menunggu lebih lama lagi," ungkap Aziz.

Ketidakpastian ini membuat para petani seperti Aziz kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski demikian, ia tetap berusaha menjalani profesi ini demi keluarganya. 

Abd Aziz berharap agar cuaca lebih bersahabat dan harga jual garam menjadi lebih stabil, sehingga kehidupan para petani garam bisa lebih terjamin. (yat)

Sumber: