umrah expo

Wabah DBD Serang Warga Surabaya, Bocah Kecamatan Tegalsari Meninggal Dunia

Wabah DBD Serang Warga Surabaya, Bocah Kecamatan Tegalsari Meninggal Dunia

Permukiman di Kecamatan Tegalsari yang warganya banyak terserang DBD dan menyebabkan meninggal dunia. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wabah penyakit demam berdarah degue (DBD) mewabah di Surabaya. Penyakit tersebut menyerang anak-anak sekolah dan menyebabkan meninggal dunia. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Keluarkan SE Antisipasi DBD di Musim Hujan 

Identitas korban yang meninggal dunia akibat DBD, MR (10), warga Kecamatan Tegalsari.  SUB, keponakan MR mengungkapkan, sebelum meninggal, keponakannya yang duduk di kelaa 3  sekolah dasar (SD) itu pada Mei. 


Mini Kidi-- 

Saat itu musim liburan. Tiba-tiba dua hari badannya merasa panas, batuk pilek, demam. Kemudian dibelikan obat penurun panas ke apotek oleh SUB.

"Setelah kasih obat badannya enak dan panasnya turun," ungkap SUB saat ditemui memorandum.co.id di rumah duka, Senin 16 Juni 2025.

BACA JUGA:Cegah Kasus Chikungunya dan DBD, Pemkot Surabaya Gandeng ITD Unair hingga BBTKLPP 

Merasa badanya enak, lanjut SUB, MR dibawa ke rumah ibunya di Tuban karena waktu itu musim liburan sekolah. Selama di Tuban, MT kembali sakit dan tubuhnya panas. Oleh keluarganya dibawa di RSUD Tuban. 

Dua hari mendapatkan perawatan, keadaan MR malah kritis. Akhirnya dirujuk ke RS Unair Surabaya. Tidak sampai sehari dirawat di RS Unair sekitar pukul 00.00 WIB, dinyatakan meninggal dunia. Saat ini sudah 7 harinya selamatan MR.

BACA JUGA:Kader Surabaya Hebat RW XII Embong Kaliasin Sukses Cegah DBD 

“Saat dirawat di RSUD Tuban keponakan saya sudah dinyatakan terkena demam berdarah. Herannya keponakan saya kritis kok dirujuk ke RS Unair," ungkap SUB.

SUB menambahkan, korban DBD bukan hanya keponakannya yang terjangkit DBD namun ada 3 warga lainnya terserang, satu lagi yang saat ini dirawat di rumah sakit.

BACA JUGA:Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan DBD, Diimbau Masyarakat Aktif PSN 3M Plus 

"Ada satu lagi yang sekarang dirawat di rumah sakit," beber Subari.

Banyaknya warga yang terserang DB, SUB sudah memberitahukan kepada pengurus kampung, namun saat ini masih menunggu antrean fogging.

BACA JUGA:Cegah DBD, KSH RW 13 Kebraon Indah Permai Blusukan ke Sekolah 

"Inikan (DB) wabah, sudah bilang ke ketua RT katanya menunggu antre penyemprotan (fogging)," tandas SUB.

Kejadian serupa juga dialami tetangga SUB, yaitu AM (6). Dia juga terserang DB di rumahnya pada akhir Mei. Awalnya mendadak tubuhnya panas. Kemudian dibawa ke dokter dan diberi obat.

"Setelah minum obat panasnya tidak turun. Kemudian diperiksakan ke dokter langganannya dan di tes darah dan dinyatakan terkena demam berdarah," kata kata Sutarsih, nenek AM.

BACA JUGA:Kasus DBD di Surabaya Terus Meningkat, hingga April Tercatat 128 Kasus 

Kemudian disarankan opname di rumah sakit selama 4 hari. Dan sekarang masih dalam pemulihan dan trombositnya sudah baik menjadi 120.

BY, teman AM yang tinggal di Kecamatan Tegalsari, anaknya yang berusia 6 tahun juga terkena DB pada Juni. Ketika di rumah pada malam hari, mendadak tubuhnya panas.

Kemudian diperiksakan ke dokter dan tes darah, dinyatakan demam berdarah. "Badanya panas, lemas. Sekarang masih pemulihan karena trombositnya sudah naik," tutur BY.

BACA JUGA:Dampak Transisi Perubahan Iklim, Pemkot Surabaya Imbau Masyarakat Waspada DBD 

BY mengungkapkan, ada teman sekolahnya terserang DB sekeluarga. Awalnya neneknya, lalu teman anaknya, dan adiknya yang masih bayi.

"Sekarang sepi rumahnya karena dirawat di rumah sakit semuanya," beber BY.

BACA JUGA:Antisipasi DBD, KSH Cek Jentik Nyamuk Seminggu Sekali 

Sementara itu, Kadinkes Surabaya Nanik Sukristina saat dikonfirmasi memorandum.co.id belum merespons. (rio)

Sumber: