HJKS Ke-731, Yona Bagus Serukan Keberanian untuk Perubahan Nyata
Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Menyambut Hari Jadi Kota SURABAYA (HJKS) ke-731 yang jatuh pada 31 Mei mendatang, Ketua Komisi A DPRD Kota SURABAYA, Yona Bagus Widyatmoko, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merefleksikan kemajuan kota bukan hanya dari program dan gagasan indah, melainkan dari keberanian untuk melakukan perubahan konkret. Menurutnya, SURABAYA membutuhkan aksi nyata, bukan sekadar retorika, untuk mencapai visi pembangunan yang lebih baik.
Yona Bagus, yang akrab disapa Cak YeBe menekankan bahwa grand design pembangunan kota, sebagus apapun, tidak akan terwujud tanpa adanya keberanian dari semua pihak untuk berubah dan menjalankannya.
BACA JUGA:Harapan di HJKS ke-732, Surabaya Terus Perkuat Pendidikan Humanis untuk Anak

Mini Kidi--
"Semua berawal dari keberanian. Teko wani, wani berubah apa enggak? Nek wani ojo wedi, nek wedi ojo wani.(Intinya berani, berani berubah atau tidak? Kalau berani jangan takut, kalau takut jangan berani)," tegas legislatif dari Fraksi Gerindra tersebut.
Yona menyoroti pentingnya partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari warga masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, pelaku usaha, hingga jajaran eksekutif, legislatif, aparat penegak hukum (APH), dan termasuk peran media massa.
Pihaknya juga mengkritik kecenderungan untuk terpaku pada retorika program tanpa adanya keberanian untuk mengimplementasikannya secara sungguh-sungguh.
BACA JUGA:Gilga Sahid Semarakkan Puncak Perayaan HJKS ke-731 di Balai Kota Surabaya
"Jangan hanya sibuk dengan retorika program dan gagasan yang indah, tapi tak ada keberanian untuk benar-benar menjalankan dan mengubah. Semua pihak harus punya kemauan yang sama. Kalau hanya slogan, itu tidak cukup," imbuh pemilik Yebe Trans tersebut.
Meskipun mengakui adanya peningkatan di berbagai sektor seperti pendidikan dan kesehatan, Cak YeBe juga mengingatkan bahwa masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi, terutama dalam hal birokrasi dan pelayanan publik. "Dari semua aspek, ada yang membaik, ada yang masih lemah. Kita tidak bisa tutup mata," imbuhnya.
Lebih lanjut, Yona menekankan pentingnya keteladanan dari para pemimpin di Surabaya. Menurutnya, konsistensi antara ucapan dan tindakan dalam mengaktualisasikan program di tengah masyarakat adalah kunci.
BACA JUGA:Kapolsek Genteng Pengamanan Akses Seputaran Balai Kota dalam Upacara Resepsi HJKS Ke-731
Yona juga menyoroti pentingnya kolaborasi dan sinergi antara eksekutif dan legislatif yang selama ini sering digaungkan oleh Wali Kota Surabaya, namun dirasa belum sepenuhnya terwujud secara nyata di lapangan.
"Konsistensi statement ini harus bisa diaktualisasikan secara konkret, bukan sebatas ucapan namun realitanya lemah di lapangan,” tandasnya.
Sumber:



