Rehab 6 RTLH Terungkulon Krian Dipertanyakan Warga, Ini Penyebabnya
Bedah rumah tidak layak huni (RTLH) Desa Terungkulon, Kecamatan Krian dipertanyakan warg--
SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Bedah rumah tidak layak huni (RTLH) Desa Terungkulon, Kecamatan Krian dipertanyakan warga. Penggarapan tidak sesuai yang diharapkan warga penerima bantuan karena harga material yang dibeli tidak sesuai dengan nilainya.
Menurut warga berinisial SN, ada program bedah rumah tahun 2025 di Desa Terungkulon. Enam rumah dibedah dan masing-masing mendapat bantuan Rp10 juta.
Bantuan Rp10 juta itu informasinya masih dipotong pajak 10% dan ada potongan lagi Rp500.000. Ini disoal warga, apalagi pembelian material juga tidak sesuai dengan harga. "Bantuan Rp10 juta kok ada sisanya, seharusnya semua dihabiskan dalam bentuk material, tidak boleh ada sisa," ujarnya.
BACA JUGA:Plt Bupati Sidoarjo Sidak RTLH dan Tinjau SDN Atap Ambrol
BACA JUGA:Bupati Subandi: Jadikan Maulid Nabi Penguat Persaudaraan

Mini Kidi--
Sementara itu, R, warga RT 003 RW 001 Dusun Terungkulon, Desa Terungkulon, salah satu penerima bantuan bedah rumah mengatakan, terkait perincian pembelian material dan potongan Rp500.000, informasinya potongan tersebut untuk dua orang inisial K dan R.
Ia juga mengaku sempat didatangi satu orang, dikira orang itu tim pembangunan dari desa untuk melakukan cek bangunan rehab rumah dari pemerintah. Ia akhirnya menceritakan semua apa adanya kepada orang tersebut terkait pembelian material dan potongan Rp500.000.
BACA JUGA:Polsek Tulangan Silaturahmi Kamtibmas dengan Tokoh Desa Gelang
Sementara itu, Randi Wisnu Kusuma, Pj Kepala Desa (Kades) Terungkulon saat dikonfirmasi di Kantor Kecamatan Krian sangat menyesalkan kalau informasi ini betul-betul terjadi.
Menurut dia, bantuan itu ada yang melaksanakan, yaitu Kasi Kesra Ach Faisal Boby Handoyo selaku TPKD dan uang bantuan Rp10 juta untuk rehab rumah itu memang ada pajaknya. "Tetapi kalau dimintai lagi Rp500.000, saya selaku Pj Kepala Desa Terungkulon tidak tahu soal itu. Secepatnya saya akan panggil Kasi Kesra selaku TPKD. Saya akan mencari kebenarannya," tegasnya.
BACA JUGA:Pemkab Sidoarjo Targetkan Renovasi 164 RTLH di 2025
Masih kata Pj Kades Terungkulon, Ia juga akan mengklarifikasi terkait permasalahan tersebut ke Kasi Kesra Ach Faisal Boby Handoyo dan akan minta klarifikasi soal potongan Rp500.000 tersebut.
Pj Kades Terungkulon juga mengatakan, saat meminta keterangan ke Kasi Kesra Ach Faisal Boby Handoyo, ia menjelaskan soal uang Rp500.000 itu awalnya untuk pembelian pintu di galangan dengan harga Rp1,5 juta. Sementara barang itu tidak ada di galangan, lalu disarankan untuk beli di luar saja. Karena ada pihak pelantara yaitu dari RT harga naik jadi Rp2 juta.
Sumber:



