Menelusuri Jejak Sejarah Tionghoa di Kampung Pecinan Surabaya

Menelusuri Jejak Sejarah Tionghoa di Kampung Pecinan Surabaya

Kampung Pecinan Surabaya, yang juga dikenal sebagai Chinatown, merupakan salah satu area yang paling bersejarah dan kaya budaya Tionghoa di Indonesia. -Jennifer Lahope-

MEMORANDUM - Kampung Pecinan Surabaya, yang juga dikenal sebagai Chinatown, merupakan salah satu area yang paling bersejarah dan kaya budaya Tionghoa di Indonesia.

Terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur, kawasan ini telah menjadi bagian penting dari jati diri kota dan memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata.

Mari kita telusuri beberapa hal menarik tentang Kampung Pecinan Surabaya yang menunjukkan betapa pentingnya kawasan ini sebagai lambang kebudayaan dan sejarah Tionghoa di kota ini.

Kampung Pecinan Surabaya mempunyai sejarah yang panjang dan kaya, dimulai sejak abad ke-18. Awalnya, kawasan ini didirikan oleh orang-orang Tionghoa yang datang ke Indonesia untuk berdagang dan menetap.

Mereka membawa budaya dan tradisi Tionghoa yang kuat, yang tetap terpelihara sampai sekarang.

Salah satu contoh nyata dari warisan budaya Tionghoa adalah Kelenteng Boen Bio, sebuah bangunan bersejarah yang masih tegak kokoh hingga sekarang.

BACA JUGA:Penataan Wisata Kota Tua dari Kawasan Kya-Kya hingga Ampel Terus Dikebut

BACA JUGA:Perkuat Nuansa Chinatown di Kya-Kya Kembang Jepun, Pemkot Surabaya Pasang Papan Bahasa Mandarin

Kawasan ini memiliki potensi pariwisata yang besar, terutama dengan keberadaan bangunan-bangunan bersejarah dan tradisi yang masih hidup.

Banyak wisatawan tertarik mengunjungi Kampung Pecinan Surabaya untuk merasakan kebudayaan Tionghoa di Indonesia.

Selain itu, kawasan ini juga terkenal dengan kuliner khas Tionghoa, seperti Nasi Campur Nyaa Bang Boklan, yang telah tersedia sejak zaman kolonial Belanda.

Kampung Pecinan Surabaya juga menjaga tradisi dan kegiatan budaya yang kental. Misalnya, perayaan Tahun Baru Imlek diperingati dengan berbagai kegiatan seperti sembahyang, berkumpul bersama keluarga, dan memberikan angpao kepada anak-anak.

Tradisi Kungfu juga masih hidup di kawasan ini, dijaga oleh beberapa guru Kungfu yang tinggal di sana.

Di Kampung Pecinan Tambak Bayan, kita dapat menemukan mural dan hiasan yang memukau di sepanjang jalan dan di dalam kawasan tersebut.

Mural-mural ini dibuat oleh mahasiswa setempat yang setiap tahun memberikan dukungan pada kawasan tersebut. Dengan segala daya tarik ini, kawasan ini bukan hanya tempat wisata tetapi juga sarana pendidikan tentang sejarah dan budaya.

Kampung Pecinan Surabaya menjadi salah satu tempat paling bersejarah dan kaya budaya Tionghoa di Indonesia.

Dengan tradisi yang masih hidup dan potensi pariwisata yang besar, kawasan ini telah menjadi simbol penting dari kebudayaan dan sejarah Tionghoa di Kota Surabaya. (mg17)

Sumber: