Adrian Newey Hengkang! Akankah akhir dari Era Keemasan Red bull ?

Adrian Newey Hengkang! Akankah akhir dari Era Keemasan Red bull ?

Keputusan Newey untuk hengkang dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah konflik internal di Red Bull. --Tangkapan layar youtube

MEMORANDUM - Setelah rumor yang berkembang selama dua bulan terakhir, akhirnya kejelasan soal nasib Adrian Newey di Red Bull mulai terungkap.

Ahli aerodinamika dari Inggris yang merupakan salah satu insinyur tersukses di dalam ajang Formula 1 ini memutuskan untuk meninggalkan tim yang telah menjadi rumahnya selama 18 tahun.

Kabar kepergian Newey pertama kali dipublikasikan oleh media Jerman, Auto Motor und Sport, dan kemudian dikonfirmasi oleh jurnalis senior BBC Andrew Benson.

Newey diketahui sudah mengabarkan niatnya untuk mengakhiri masa baktinya di Red Bull kepada manajemen secara internal.

Newey masih terikat kontrak dengan Red Bull hingga setidaknya akhir 2025, namun situasi di Red Bull yang tidak kondusif membuatnya tidak nyaman dan mempertimbangkan untuk mengakhiri kontraknya lebih awal.

Keputusan Newey untuk hengkang dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah konflik internal di Red Bull.

BACA JUGA:Red Bull Kembali Mendominasi, Mungkinkah Max Verstappen Juara Lagi?

BACA JUGA:Mengapa Formula 1 Masih Menggunakan Mesin V6 Turbo Hybrid di Era 2026? Ini Jawabanya!

Bermula dari skandal Christian Horner yang mencuat ke publik pada bulan Februari, di mana Horner dilaporkan atas tuduhan perilaku yang tidak pantas yang menjurus ke pelecehan seksual kepada salah satu karyawan perempuan di Red Bull.

Meskipun Horner lolos dari tuduhan kasus pelecehan, cara Red Bull yang sangat tertutup dalam menangani masalah tersebut membawa sejuta pertanyaan soal apa yang sebenarnya terjadi di internal tim.

Konflik power di Red Bull juga sangat jelas terlihat, dengan terbaginya tim menjadi dua kubu: Christian Horner dengan backingan pemilik saham mayoritas Red Bull dari Thailand yaitu keluarga Yoovidhya berlawanan dengan kubu Austria yang diisi oleh CEO bidang olahraga Oliver Mintzlaff.

Drama semakin memanas ketika Max Verstappen tidak menutup kemungkinan untuk keluar dari Red Bull jika situasi konflik power di internal terus berlanjut.

Newey tidak menyukai permainan politik dan hanya ingin fokus bekerja untuk menyalurkan bakat yang ia cintai, yaitu mendesain mobil F1.

Selain soal situasi yang tak kondusif, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan Newey pergi dari Red Bull. Salah satunya adalah perannya dalam development mobil F1 yang semakin dikurangi.

BACA JUGA:Peraturan F1 2024 Apa Saja yang Berubah?

Meskipun Newey sering terlihat mendampingi tim dan mengamati mobil Red Bull di garasi ataupun di grid, perannya dalam pengembangan mobil dari era RB1 sampai RB20 tergolong sedikit.

Newey hanya berperan dalam pembuatan suspensi dari mobil generasi ground effect tersebut serta membantu tim dalam mengutak-atik settingannya saat race weekend.

Red Bull sendiri lewat pernyataan resminya mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui ada komunikasi pemberitahuan dari Adrian Newey soal keputusan hengkangnya dari tim.

Red Bull menegaskan jika Newey terikat kontrak sampai setidaknya akhir 2025 dan mereka belum mendapat kabar dari pihak terkait.

Artinya, ada kemungkinan jika Newey akan ditahan di Red Bull sampai akhir 2025 mendatang.

Salah satu kemungkinannya adalah lewat periode gardening leave di mana musim 2024 mungkin akan jadi tahun terakhir Newey bekerja di sana tetapi ia harus menjalani cuti gardening leave selama 1 tahun sampai akhir 2025 dan baru bisa bekerja di tim baru pada 2026 nanti.

Tercatat ada tiga tim yang mengincar jasa desainer lulusan Universitas Southampton itu: yaitu Ferrari, Aston Martin, dan Mercedes.

Ferrari diyakini jadi tim terdepan dalam perburuan tanda tangan Adrian Newey dengan tawaran yang diberikan langsung oleh John Elkan selaku presiden Ferrari setelah dua negosiasi di masa lalu untuk merekrutnya gagal.

Ini adalah peluang terbesar Ferrari untuk memboyong Newey ke Maranello, apalagi dengan kehadiran Luis Hamilton di sana tahun depan dan kesempatan untuk menutup karir di squad F1 legendaris yang dianggap sebuah privilege yang spesial.

Namun, Ferrari mendapat persaingan ketat dari Aston Martin yang berani menjadikan tawaran finansial yang lebih fantastis dengan nilai 100 juta dolar yang dibagi selama 4 tahun kepada Newey. (mg20)


Sumber: