Doa Keberangkatan yang Dinantikan

Doa Keberangkatan yang Dinantikan

Jemaah Umrah Bersama Memorandum dan Bakkah Travel telah kembali ke tanah air pada Sabtu (9/2) lewat bandara Juanda, Surabaya. Banyak kisah menarik yang bisa dibagikan. Inilah catatannya. Tepat hari Kamis (31/1), pukul 06.00 pagi, jemaah sudah berkumpul di bandara Juanda. Petugas langsung membagikan perlengkapan perjalanan, yaitu paspor, ID Card dan syal cantik. Sebelum masuk pemeriksaan bandara, semua peserta umrah dan pengantarnya dikumpulkan di pelataran ruang tunggu luar. Petugas travel memulai memberikan penjelasan. "Kami ingatkan agar semua jemaah selalu membawa ID card selama di Saudi. Karena ID card itu pengganti paspor kita," ujar Dian, petugas handling dari Travel. Direktur Menorandum H Choirul Shodiq juga berpesan agar jemaah saling membantu dan mengingatkan. "Tujuan kita sama, ibadah kita sama. Maka, ayo kita saling berkomunikasi, katanya. Sesaat kemudian ia menuturkan silakan tukar kursi, bila ingin duduk bersama suami istri atau keluarganya. Memang, tempat duduk untuk penerbangan umrah seringkali dibuat acak. Terkadang suami istri atau anak bisa terpisah. Hal ini dibutuhkan pengertian antar jemaah untuk saling menukar nomor kursi. Nyonya Nafsiyah Dahlan Iskan yang ikut menjadi jemaah umrah kehormatan juga ikut berpesan kepada jemaah. "Kita harus pasrah dan tawakkal. Status kita sama. Tidak ada miskin kaya. Tidak ada pejabat tinggi atau rendah. Dan yg terpenting, doa keberangkatan. Ini jangan sampai ditinggalkan," kata istri mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Pagi itu, Mamak, demikian panggilan akrab Ibu Dahlan-- memang menjadi pusat perhatian para jemaah umrah dan pengantar. Bahkan jemaah dari travel lainpun ikut menyapa dan minta foto bareng. Mamak pun dengan senang hati melayaninya. "Walaupun sudah nenek nenek, masih laku keras," ceteluk Mamak yg bikin ger-geran di bandara. Mamak juga mengingatkan kepada para pengantar agar jangan pulang sebelum ikut baca doa. "Insya Allah, kalo ikut berdoa, maka yang belum berangkat umrah akan dimudahkan untuk cepat umrah," kata Mamak sambil meminta pimpinan rombongan sekaligus direktur Bakkah Travel H A Bajuri untuk menjelaskan dahsyatnya doa keberangkatan dan memimpin doa. Bapak ibu, sapa Bajuri,  jangan pernah ragu. Kehadiran bapak ibu dalam mengantar umrah ini bernilai pahala. Imam Hambali menyebut prosesi pengantaran umrah atau haji adalah bagian dari sunnah Nabi. ''Orang-orang Madinah dulu bila mau pergi haji diantarkan sampai di bukit Tsaniyatul Wada'," ujar Bajuri memulai prolognya sebelum memimpin doa. Lalu benarkah orang yg mengantar umrah bisa cepat umrah? Bajuri pun membenarkan. "Ini bukan mitos. Tapi janji Allah. Banyak orang yg sudah membuktikan, bahwa karena sering mengantar jemaah umrah atau haji, maka diapun bisa cepat berangkat umrah," tukasnya. Bajuri menjelaskan, bahwa janji Allah itu tertuang dalam Alquran Surat Al-Isra' ayat 7: siapa yg berbuat baik, maka akan kembali pada dirinya sendiri. "Mengantar umrah itu sebuah kebaikan, yaitu memuliakan tamu Allah. Apalagi ikut berdoa dan mendoakan. Dan doa orang yg bepergian itu mustajabah (terkabul)," kata Bajuri. Mendadak para pengantar merangsek mendekati tempat berdoa. Suara amin pun serentak menggelegar di tengah lalu lalang jemaah di bandara Juanda. Bahkan tak sedikit pengantar yg meneteskan air mata. Karena rindu ingin bisa dipanggil beribadah ke Baitullah.  (Bersambung)

Sumber: