Sebabkan Macet, Komisi C Dorong Percepatan Pembangunan Box Culvert di Babat Jerawat-Benowo
Minun Latif.--
SURABAYA, MEMORANDUM - Anggota Komisi C DPRD Surabaya Minun Latif mendesak pemerintah kota untuk melakukan percepatan pembangunan drainase di kawasan Babat Jerawat hingga Benowo.
Menurutnya, lambannya pengerjaan box culvert di sana sangat merugikan warga. Oleh sebab itu, dia minta agar segera diselesaikan.
“Kita sudah melakukan evaluasi, dan meminta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga untuk segera melakukan percepatan pembangunan, sebab sudah terlalu lama, warga pun reseh dan berharap segera cepat rampung,” katanya, Rabu, 24 April 2024.
Seperti diketahui, pengerjaan box culvert di Babat Jerawat hingga Benowo hingga sekarang belum jelas kelanjutannya. Akibatnya, setiap hari terjadi kemacetan yang luar biasa, terutama di depan perumahan Pondok Benowo Indah.
BACA JUGA:Pembangunan Box Culvert Babat Jerawat-Pakal Dilanjutkan, Telan Anggaran Rp 45 M
Kondisi ini sangat merugikan warga karena mobilitasnya tersendat. Di samping itu, kerap terjadi banjir saat hujan deras.
Menurut Minun, proyek box culvert harus dikerjakan secara cepat, tepat, dan akurat. Tidak boleh molor. Karena dampaknya dapat mempengaruhi aktivitas sosial masyarakat.
Sebagai komisi yang membidangi sektor pembangunan, pihaknya telah memanggil dinas terkait soal lambannya sejumlah proyek drainase. Dia berharap, masukan dari Komisi C ditindaklanjuti dengan serius.
“Dinas harus turun langsung ke lapangan untuk mengawasi proyek-proyek yang sedang berjalan. Dengan pengawasan secara berkala, maka proyek box culvert dapat terkawal dan selesai tepat waktu. Kita minta rekomendasi Komisi C ditindaklanjuti,” tegasnya.
BACA JUGA:Box Culvert Jalan Pasar Turi Ambles, Dump Truk Muat Pasir Terperosok
Di sisi lain, pihaknya sangat mendukung program pengentasan banjir melalui pembangunan box culvert. Baik di tingkat permukiman maupun perkotaan. Pasalnya banjir masih menjadi problem krusial di Surabaya.
“Komisi C sangat support proyek box culvert, terutama di wilayah rawan banjir. Seperti misalnya di daerah Benowo dan Asemrowo. Tapi tentu kita minta pengerjaannya harus dilakukan secara konkret dan tidak asal-asalan,” pungkas politisi PKB ini. (bin)
Sumber: