Wanita Tak Sadarkan Diri dan Mata Lebam di Apartemen, Polisi: Diduga Keracunan Obat

Wanita Tak Sadarkan Diri dan Mata Lebam di Apartemen, Polisi: Diduga Keracunan Obat

Kapolsek Lakarsantri Kompol M Akyar.-Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM - Dugaan wanita yang dianiaya di apartemen di wilayah Lakarsantri diduga akibat sakit keracunan obat yang dibelinya melalui online.

Wanita single itu, bernama Laurencia Sunoto. Dia ditemukan tidak sadarkan di kamarnya dan kondisinya lebam di mata. Kini korban asal Jakarta itu, dirawat di Rumah Sakit (RS) National Hospital.

BACA JUGA:Bojonegoro Hibah Rp 29,8 M, Barter Wilayah Lamongan 45 Hektare 

Dugaan penganiayaan terhadap korban langsung dibantah Kapolsek Lakarsantri  Kompol Moch. Akhyar, Senin, 22 April 2024. Dia mengatakan, berdasarkan keterangan adik Laurencia, Junaidi, bila korban sakit mata dan lambung.

"Keterangan awal korban sakit lambung dan sakit mata. Tidak ada penganiayaan maupun bunuh diri," jelas Akhyar kepada memorandum.disway.id.

BACA JUGA:Bupati Hendy Canangkan Parade Pegon Digelar Setiap Hari Libur di Jember 

Mantan Kapolsek Tambaksari tersebut mengungkapkan, kondisi Laurencia itu dibuktikan dengan adanya pesan WhatsApp (WA) terakhir dia dengan adiknya yang tinggal di Pati, Jawa Tengah.

"Adiknya pernah di WA oleh korban yang mengeluh sakit lambung terus sama matanya sakit," ungkap Akhyar.

Kemudian pada Sabtu, 20 April 2024 malam, ada laporan dari keluarganya ke Polsek Lakarsantri bila kamar adiknya di apartemen tidak bisa dihubungi dan kamarnya tidak bisa dibuka.

BACA JUGA:Mengawal Ide Besar Pemkot Pasuruan dalam Mengembangkan Wisata Heritage Terintegrasi 

"Sampai sekarang korban masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan. Mudah-mudahan korban cepat sembuh dan bisa diinterogasi," ujar Akhyar.

Kemudian pihaknya akan melihat juga CCTV untuk mengetahui apakah ada orang lain di kamar Laurencia dan apakah benar dianiaya.

Sebab, selama ini berdasarkan keterangan keluarganya tidak ada laporan adanya korban penganiayaan maupun bunuh diri.

"Korban sehari-hari usaha online shop dan tinggal sendirian di apartemen," imbuh Akyar.

BACA JUGA:Sedang Tayang di Bioskop! Badarawuhi di Desa Penari Membahas Apa Saja? 

Laurencia sudah 10 tahun tidak berkomunikasi dengan keluarganya. Orang tua dan adiknya tinggal di Pati, Jateng. Korban merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Informasi yang digali memorandum.disway.id di kepolisian, korban diduga tidak sadarkan diri gegara keracunan obat yang diminumnya, sehingga menyebabkan matanya lebam.


Barang bukti yang ditemukan di kamar apartemen korban.-Oskario Udayana-

Laurencia terakhir keluar kamar pada Selasa, 9 April 2024. Kemudian pesan ojek online (ojol) pada Sabtu (13 April 2024)-Minggu (14 April 2024), setelah itu tidak terlihat keluar lagi. Hingga akhirnya ditemukan di kamarnya dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Memang ada luka lebam di mata dan wajahnya, tapi bukan luka lebam penganiayaan, melainkan lebam akibat keracunan obat. Karena pada Sabtu-Minggu itu korban sempat pesan obat melalui online untuk sakit yang dideritanya," beber sumber memorandum.disway.id.

Selama ini, keluarganya tidak mengetahui jika Laurencia tinggal di apartemen tersebut. Keluarganya tinggal di Pati, Jateng. Kemudian keluarganya menghubungi korban tidak ada respons. Lalu minta teman korban yang ada di Surabaya untuk minta tolong mengecek adiknya.

Selanjutnya, teman minta tolong ke Polsek Lakarsantri. Polisi lalu mendatangi apartemen karena dikunci pintunya, lantas dibuka paksa menggunakan kunci master (duplikat) milik apartemen. Selanjutnya, korban dievakuasi RS NH dan kini mendapatkan perawatan intensif. (*)

Sumber: