Disdik Surabaya Gencarkan Pembekalan Guru Siswa Inklusif
Disdik Surabaya menggelar pembekalan prosedur sekolah inklusif. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM - Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya memberikan pelatihan kepada guru kelas 1 SD yang akan mendampingi siswa inklusif di tingkat SD. Inisiatif ini dilakukan dalam rangka persiapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SD mendatang yang juga akan mencakup pembukaan siswa inklusif.
BACA JUGA:Simak Jadwal Lengkap Tahapan Seleksi Penerimaan Calon Anggota Polri 2024 Berikut Ini
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan sejak beberapa bulan terakhir ini pihaknya sudah menggencarkan pendampingan para guru untuk kelas 1 SD. Pendampingan ini sifatnya untuk memberikan bekal para guru kelas 1 bagaimana cara mengajari anak dengan status inklusi atau anak berkebutuhan khusus.
BACA JUGA:Penerimaan Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 : Berikut Syarat dan Jadwal Pendaftaran
"Agenda pendampingan ini sudah berjalan untuk negeri dan swasta di semua sekolah kelas 1 SD," kata Yusuf, Jumat, 19 April 2024.
BACA JUGA:Pendaftaran Akpol 2024 Dibuka! Ini Syarat dan Jadwal Pendaftarannya
Dalam pendampingan itu, materi pembahasannya seputar dasar-dasar psikologis anak. Ia mengakui bahwa memang dalam menangani siswa inklusif ini tidak bisa sembarangan. Oleh karena itu, para guru dibimbing untuk tahu bagaimana cara menangani psikologis anak-anak inklusif ini.
BACA JUGA:Kunjungi Kantah Surabaya I, Menteri ATR/Kepala BPN Imbau Masyarakat Manfaatkan Layanan yang Ada
"Wali kelasnya sendiri langsung yang diberikan pembekalan ini. Nantinya kriteria inklusi ini kan yang inklusif ringan semisal slow learner. Kalau ABK yang berat kan tetap ke SLB (sekolah luar biasa)," ujarnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan tentang kebutuhan guru pendamping bagi siswa inklusif ini. Menurutnya, memang ada beberapa sekolah yang sudah memiliki guru dengan pengalaman bisa menangani siswa inklusif. Namun, ada pula beberapa sekolah lain di Surabaya yang masih belum memiliki tenaga pendidik tersebut.
"Tapi, minimal, itukan kami menyiapkan, teman-teman guru ini yang kelas 1. Kita berikan pendampingan bekal masalah penanganan dasar untuk psikologis anak," katanya.
Selain guru kelas 1 SD yang mendapatkan pembekalan, Yusuf juga memastikan bahwa guru di jenjang SMP juga mendapatkan pembekalan dan pendampingan tentang cara menghadapi psikologis anak. Bahkan, disndik juga sudah punya unit pelayanan untuk siswa disabilitas.
"Jadi, nanti kalau ada siswa yang membutuhkan pelayanan khusus, maka temen-temen di pelayanan disabilitas ini yang akan mendatangi sekolah tersebut. InsyaAllah kami sudah siapkan semuanya untuk menyambut siswa inklusif ini," pungkasnya. (*)
Sumber: