Fathu Makkah Bukti Kekuatan Iman dan Kegigihan Umat Islam

Fathu Makkah Bukti Kekuatan Iman dan Kegigihan Umat Islam

Fathu Makkah tidak terjadi secara tiba-tiba. Perjalanan panjang perjuangan umat Islam mendasari kemenangan ini. --Unsplash

MEMORANDUM - Di tengah sejarah Islam, Fathu Makkah (Pembebasan Makkah) menandakan momen penting yang sarat makna dan menjadi salah satu bukti kekuatan iman dan kegigihan umat Islam.

Pada tahun 8 Hijriah, kaum Muslimin berhasil merebut kembali kota suci Makkah setelah dikepung selama bertahun-tahun.

Kemenangan ini menjadi titik balik penting dalam perkembangan Islam dan membawa perubahan besar bagi umat Islam di seluruh dunia.

Fathu Makkah tidak terjadi secara tiba-tiba. Perjalanan panjang perjuangan umat Islam mendasari kemenangan ini.

Kaum Muslimin yang diusir dari Makkah telah berhijrah ke Madinah dan membangun kekuatan di sana.

Di Madinah, Nabi Muhammad SAW membangun masyarakat Islam yang kuat dan bersatu, serta mendirikan negara Islam pertama.

BACA JUGA:Sisi Lain Kota Makkah, Mobil Mewah Dibuang dan Jarang Dicuci

BACA JUGA:Fakta Menarik Masjid Jin di Kota Makkah

Pada tahun 6 Hijriah, Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin melakukan perjanjian Hudaibiyah dengan kaum Quraisy, penguasa Makkah.

Perjanjian ini memberikan umat Islam akses untuk mengunjungi Makkah untuk melakukan ibadah umrah.

Namun, kaum Quraisy melanggar perjanjian Hudaibiyah dengan menyerang suku Khuza'ah, sekutu kaum Muslimin.

Hal ini memicu kemarahan Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin, dan mereka pun bersiap untuk merebut kembali Makkah.

Pada bulan Rajab tahun 8 Hijriah, Nabi Muhammad SAW memimpin pasukan kaum Muslimin yang berjumlah sekitar 10.000 orang untuk menuju Makkah.

Kaum Quraisy yang tidak menyangka kedatangan kaum Muslimin panik dan tidak melakukan perlawanan berarti.

Kaum Muslimin berhasil memasuki Makkah tanpa pertumpahan darah. Kemenangan ini menunjukkan kekuatan iman dan kegigihan umat Islam, serta rahmat Allah SWT yang melimpahi mereka.

Semangat Fathu Makkah masih terus hidup hingga saat ini. Umat Islam di seluruh dunia harus terus belajar dari peristiwa ini dan mengambil pelajaran berharga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (mg20)

Sumber: