Sisi Lain Kota Makkah, Mobil Mewah Dibuang dan Jarang Dicuci

Sisi Lain Kota Makkah, Mobil Mewah Dibuang dan Jarang Dicuci

Berbeda dengan di Indonesia, mobil di Makkah tidak dianggap sebagai barang mewah. --Unsplash

MEMORANDUM - Makkah, kota suci yang menjadi tujuan utama umat Islam untuk beribadah haji dan umrah, menyimpan sisi lain yang jarang diketahui.

Berbeda dengan di Indonesia, mobil di Makkah tidak dianggap sebagai barang mewah. Hal ini terlihat dari banyaknya mobil mewah yang terbengkalai dan dibuang begitu saja di pinggir jalan.

Salah satu contohnya adalah mobil Escalade Cadillac yang harganya di Indonesia mencapai miliaran Rupiah, namun di Makkah bisa dibuang begitu saja.

Alasan di balik fenomena ini adalah karena harga mobil di Makkah jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia.

Selain itu, orang Arab memiliki kebiasaan untuk sering mengganti mobil mereka, sehingga mobil yang masih layak pakai pun sering dibuang.

BACA JUGA:Mobil Listrik, Solusi Tawaf Jemaah Udzur dan Lansia


Kondisi mobil di Makkah yang jarang dicuci juga menjadi pemandangan yang menarik. Alasannya, badai debu yang sering terjadi di Makkah membuat mobil cepat kotor.

Orang Arab lebih memilih membawa mobil mereka ke tempat pencucian daripada mencucinya sendiri.

Terkait dengan bengkel dan tempat pencucian mobil, di Makkah terdapat banyak bengkel dan tempat pencucian mobil dengan berbagai jenis layanan.

Asuransi mobil juga wajib di Arab Saudi, sehingga jika terjadi kecelakaan tanpa asuransi, pengemudi bisa dipenjara.

Bagi para jemaah umrah dari Indonesia yang mungkin kaget melihat kondisi mobil di Makkah, hal ini merupakan realitas kehidupan yang berbeda. Mobil di Makkah tidak memiliki nilai prestise yang sama seperti di Indonesia.

Melihat sisi lain kehidupan di Makkah terkait mobil dapat memberikan wawasan baru bagi para jemaah umrah dan haji. Memahami realitas ini dapat membantu mereka untuk lebih beradaptasi dengan budaya dan kebiasaan di kota suci tersebut. (mg20)

 

 

Sumber: