Buk Brombong Kembali Makan Korban, Warga Kediri Tewas di TKP
Tulungagung, memorandum.co.id - Buk Brombong, sebutan untuk jembatan yang menjorok ke badan jalan, di Jalan Raya Nasional Ngantru Tulungagung arah Kediri kembali memakan korban. Kali ini Fatimatuz Zahroh (20), warga Desa Jabang, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia di lokasi, Senin (2/3/2020) sekitar pukul 09.30. Kapolsek Ngantru, AKP Pudji Widodo mengatakan, usai menerima laporan kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayahnya, pihaknya langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikannya. Ketika polisi tiba di TKP, korban diketahui sudah meninggal dunia. Setelah itu polisi langsung menghubungi petugas medis untuk melakukan evakuasi. "Kondisi korban sudah MD akibat kecelakaan ini," ujar Pudji Widodo. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kecelakaan maut itu melibatkan mobil bernopol AE 8451 RY yang dikemudikan Suprihno (45), warga Rejotangan dengan sepeda motor bernopol M 5711 MG, yang dikendarai korban dan temannya. "Korban ini dibonceng sama temannya menuju ke arah Kediri, terus terlibat kecelakaan di sini," lanjut Pudji. Pudji Widodo menjelaskan, kecelakaan bermula saat sepeda motor yang dikendarai korban dan temannya melaju kencang menuju arah Kediri. Sesampainya di TKP korban kaget, karena ada jembatan yang menjorok ke badan jalan. Berharap bisa menghindari pembatas jembatan itu, pengendara sepeda motor berupaya melakukan manuver. Tetapi sayang, korban yang diboncengnya malah terjatuh dari motor. Dan di saat bersamaan, dari belakang melaju kencang mobil yang dikemudikan Suprihno. Gagal menghindari korban yang jatuh di aspal, akhirnya ban kiri mobil mengenai korban hingga meninggal dunia. "Jadi korban ini menghindari jembatan terus jatuh ke aspal, dari belakang muncul mobil itu tadi dan terjadilah kecelakaan ini," ucapnya. Masih menurut Pudji, kini pihaknya masih meminta keterangan pengemudi mobil guna proses hukum selanjutnya. Sementara menurut David, warga sekitar mengakui lokasi itu sering menjadi lokasi kecelakaan. Sebabnya, karena keberadaan jembatan yang menjorok ke jalan raya. Lakalantas seperti ini sering terjadi setelah pelebaran jalan raya di Ngantru dilakukan beberapa tahun lalu. "Sudah sering di situ ada lakalantas. Lihat saja jembatannya saja sudah rusak karena saking seringnya ditabrak," jelasnya. (fir/mad)
Sumber: