Sejarah Keju, Dari Zaman Kuno hingga Menjadi Makanan Favorit Global

MEMORANDUM - Keju, olahan susu yang kaya rasa dan tekstur, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner global. Di balik kelezatannya, terdapat sejarah panjang dan menarik yang terbentang sejak zaman kuno. Mari kita telusuri perjalanan keju, dari asal-usulnya hingga menjadi makanan favorit di berbagai penjuru dunia.

Awal Mula Keju:

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa pembuatan keju telah dilakukan sejak 8.000 SM di Timur Tengah dan Eropa Utara.

BACA JUGA:Ini Hasil Liga Utama Inggris Sabtu Malam dan Minggu Dinihari

Suku nomaden di masa itu mungkin secara tidak sengaja menemukan bahwa susu yang disimpan dalam kantong kulit hewan mengalami fermentasi dan berubah menjadi keju. Penemuan ini menandai awal mula era baru dalam pemanfaatan susu.

BACA JUGA:Sahur on The Road Karang Taruna dan Remaja Masjid Sabilillah RW 13 Kebraon Berjalan Aman

Perkembangan Keju di Zaman Kuno:

Keju terus berkembang di berbagai peradaban kuno. Bangsa Mesir Kuno, Romawi, dan Yunani menggunakan keju sebagai makanan dan persembahan dalam ritual keagamaan. Keju juga menjadi komoditas penting dalam perdagangan dan membantu menyebarkan teknik pembuatannya ke berbagai wilayah.

Keju di Abad Pertengahan:

Pada masa ini, biara-biara di Eropa menjadi pusat pengembangan dan produksi keju. Para biarawan bereksperimen dengan berbagai teknik pembuatan dan menghasilkan berbagai jenis keju yang unik. Keju juga menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai makanan pokok maupun sebagai bahan baku masakan.

Era Modern:

Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, teknik pembuatan keju semakin berkembang. Produksi keju skala besar mulai dilakukan, dan berbagai jenis keju baru terus diciptakan. Keju tidak lagi hanya dinikmati di Eropa, tetapi telah menjadi makanan favorit di seluruh dunia.

Keju di Indonesia:

Keju introduced to Indonesia during the Dutch colonial period. Keju initially enjoyed by the upper class, but gradually became more popular among the general population. Nowadays, cheese is widely used in various Indonesian dishes and snacks.

Sumber: