Kapolres Bangkalan Perintahkan Jajaran Terapkan Door to Door System

Kapolres Bangkalan Perintahkan Jajaran Terapkan Door to Door System

Bangkalan, Memorandum.co.id - Berbagai upaya terus dikembangkan Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra SIK MSi MH agar stabilitas kamtibmas di lingkup wilayah kerjanya tetap terjaga solid. Di antaranya, Rama, sapaan Kapolres, rutin wanti-wanti agar semua kapolsek di 17 polsek jajaran, semakin hiperaktif menerapkan kegiatan door to door system (DDS). Tidak hanya di kecamatan, tetapi juga hingga pedesaan. Melalui giat DDS, seluruh Kapolsek dan jajaran anggotanya, diharap aktif beranjangsana secara door to door tidak hanya dari rumah ke rumah penduduk. Tetapi juga tempat yang menjadi simpul berkumpulnya warga. Seperti warung, gardu, arena pengajian, bahkan trotoar jalan dan lainnya. Targetnya, agar aparat Polsek, bisa secar langsung bertatap muka, berdialog dan berdiskusi dengan warga. “Nah, dalam momentum seperti itulah, anggota polsek dengan cara-cara yang persuasif, bisa mengajak warga dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas lingkungan RT, RW dan desa dari kemungkinan adanya gangguan kamtibmas,” Kata Rama, melalui Kasubbag Humas Iptu M Bahrudi, Senin (24/2). Agar giat DDS di semua Polsek jajaran kian rancak dan hiperaktif, berbagai kebijakan beraroma motivasi, menurut Bahrudi, rajin digulirkan oleh Kapolres. Dalam tiga bulan terakhir ini, misalnya, melalui hasil analisa dan evaluasi bulanan, Kapolres AKBP Rama Samtama Putra, rutin menganugerahkan reward kepada polsek berprestasi untuk giat DDS. Giat DDS semakin hiperaktif dan menggurita (merata) di 17 polsek jajaran. Realita positif itu diakui Kapolsek Sepulu Iptu Puji Purnomo. Setiap hari, baik kanitbinmas maupun anggota Polsek Sepulu, kian aktif blusukan dari rumah ke rumah warga. Juga rumah tokoh masyarakat dan tokoh agama. Bahkan kerap sowan ke gardu pos kamling, warung kopi, arena pengajian dan bahkan pasar desa. “Nah, di gardu pos kamling, warung, atau di tempat manapun, anggota kadang asyik ngerumpi bareng dengan warga. Atau para pemuda desa,”ungkap Puji Purnomo. Saat itulah, misi yang diamanahkan lewat giat DDS rutin diterapkan anggota. Mereka, dengan gaya dialog ala kaum pinggiran, rajin merayu warga agar ikut aktif menjaga keamanan lingkungan. Kadang juga titip pesan agar warga tidak gampang terpengaruh oleh isu hoax dan faham radikalisme. Tak terkecuali, wanti-wanti agar warga tak membeli motor bodong hasil curanmor, kerap pula jadi menu nasihat yang disuarakan. (ras/fer)

Sumber: