Dampak Kerusakan Gempa Bumi di Bawean Mencapai 4.000 Bangunan

Dampak Kerusakan Gempa Bumi di Bawean Mencapai 4.000 Bangunan

Kerusakan sejumlah bangunan akibat gempa bumi di Pulau Bawean--

GRESIK, MEMORANDUM - Gempa Bumi yang mengguncang Bawean Gresik telah meninggalkan jejak kerusakan yang cukup luas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat, kerusakan bangunan akibat gempa telah mencapai 4000 bangunan yang rusak.

Berdasarkan asesmen BPBD Gresik, sejak Sabtu 23 Maret 2024, kerusakan bangunan akibat gempa itu terjadi di dua Kecamatan Pulau Bawean, Kecamatan Tambak dan Sangkapura. Kerusakan meliputi berbagai bangunan mulai rumah, sekolah, tempat ibadah, kantor, hingga fasilitas kesehatan.

Kepala BPBD Gresik, Sukardi menyebutkan, jika dari jumlah total bangunan yang rusak, sebanyak 2100 bangunan berada di Kecamatan Sangkapura, sedangkan 2191 bangunan berada di Kecamatan Tambak.

"Kerusakan tersebut tidak hanya terbatas pada bangunan rumah, namun juga merambah ke tempat ibadah, sekolah, kantor, dan fasilitas kesehatan," kata Sukardi, Minggu 24 Maret 2024, siang.

BACA JUGA:Tiba di Bawean, Bupati Gresik Beri Trauma Healing Korban Gempa Bumi

Selain kerusakan bangunan, gempa ini juga menyebabkan banyak warga yang harus mengungsi demi keselamatan mereka. Total pengungsi yang tercatat mencapai 10.000 jiwa, dengan mayoritas pengungsi berasal dari Kecamatan Tambak.

"Mereka terdiri dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia," tutur dia.

Untuk mengatasi kondisi darurat ini, BPBD Gresik bersama dengan pihak terkait dan relawan telah bergerak cepat dalam memberi bantuan dan mendirikan posko-posko pengungsian.

"Bantuan dan perhatian juga terus digelontorkan kepada warga terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi," ujar dia.

BACA JUGA:Gempa Bumi di Sangkapura, Polres Gresik Bersama TNI, Instansi Terkait Bentuk Posko Penanggulangan Bencana

Pemerintah setempat juga memutuskan melakukan peninjauan ulang di lokasi terdampak gempa guna mengevaluasi situasi yang lebih akurat. Selain itu, upaya edukasi dan pemberian dukungan psikologis kepada masyarakat juga menjadi prioritas untuk membantu mereka menghadapi trauma pasca-gempa.

Dengan kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak, diharapkan kondisi darurat akibat gempa di Pulau Bawean dapat segera teratasi dan proses pemulihan dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.(fdn)

Sumber: