Perang Sarung Digagalkan! Satpol PP Surabaya Amankan 6 Remaja
Perang sarung--
SURABAYA, MEMORANDUM - Perang sarung, sebuah tradisi turun-temurun yang sering kali mewarnai bulan Ramadan di beberapa daerah di Indonesia, tak jarang menimbulkan kekhawatiran. tradisi ini melibatkan dua kelompok remaja yang saling menyerang menggunakan sarung, dan dapat mengakibatkan luka serius bahkan kematian.
Di Surabaya, Jawa Timur, aksi perang sarung kembali terjadi. Pada tanggal 13 Maret 2024 dini hari, Satpol PP Surabaya mengamankan 6 remaja yang diduga hendak melakukan perang sarung di Jalan Kapas Madya Gading.
BACA JUGA:9 Anak Diamankan Satpol PP Surabaya saat Balap Liar di Malam Ramadan
Sigap dan Tepat: Aksi Satpol PP Surabaya
Petugas Satpol PP Surabaya yang sedang melakukan patroli rutin berhasil mengidentifikasi sekelompok remaja yang berkumpul dan menunjukkan gelagat mencurigakan. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan 4 buah sarung yang diduga akan digunakan sebagai senjata dalam perang sarung.
Keenam remaja tersebut kemudian diamankan dan dibawa ke Kantor Satpol PP Surabaya untuk dimintai keterangan. Orang tua mereka pun dihubungi untuk datang dan menjemput anak-anak mereka.
BACA JUGA:Selama Malam Ramadan Satpol PP Surabaya Patroli Sasar RHU
Pembinaan dan Pencegahan:
Di Kantor Satpol PP Surabaya, para remaja tersebut diberikan pembinaan oleh petugas. Mereka diimbau untuk tidak mengulangi perbuatannya dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih positif. Keenam anak tersebut akhirnya harus menjalani sanksi sosial dengan berwisata ke liponsos keputih.
Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli dan penjagaan untuk mencegah terjadinya aksi perang sarung di wilayah Surabaya.
BACA JUGA:Satpol PP Surabaya Giatkan Patroli Asuhan Rembulan Selama Ramadan
Kerjasama dan Kesadaran Masyarakat:
Upaya pencegahan perang sarung tidak hanya menjadi tanggung jawab Satpol PP, tetapi juga membutuhkan kerjasama dan kesadaran dari berbagai pihak, termasuk:
1. Orang tua: Diimbau untuk lebih mengawasi anak-anak mereka dan memberikan edukasi tentang bahaya perang sarung.
Sumber: