Lokasi Semifinal Berubah, Persebaya dan Arema Siap Tampil di Mana Saja

Lokasi Semifinal Berubah, Persebaya dan Arema Siap Tampil di Mana Saja

Surabaya, Memorandum.co.id - Partai semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 berubah. Persebaya lawan Arema FC diputuskan digelar di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, Selasa (18/2), tanpa penonton. Menaggapi hal itu, kedua tim sama-sama menyatakan kesiapannya tampil di mana saja. "Saya pribadi dan tim tidak masalah main dimana saja, main di Malang, Bangkalan sekarang Blitar," kata pelatih Persebaya Aji Santoso. Mantan juru taktik Persela Lamongan itu tentunya sangat menyayangkan keputusan ini. Namun, ia tidak ingin pusing memikirkannya, dan lebih memilih fokus mempersiapkan tim jelang duel nanti. "Ini Piala Gubernur Jatim kan merupakan pertandingan pramusim yang tujuannya mengevaluasi kekurangan di kompetisi nanti," ungkapnya. Dalam kesempatan yang sama, Aji Santoso juga mengklarifikasi atas tuduhan mengeluarkan statement bernada provokasi di media sosial jelang Persebaya vs Arema FC. Padahal, ia mengaku tidak menggunakan sosmed apapun. "Dari sosmed itu seakan-akan saya yang mengeluarkan statement, dengan kata-kata ada pengecut dan pecundang itu ada di Malang. Saya tegaskan lagi saya tidak pernah berkomentar seperti itu dan dari dulu saya tidak pernah bermain sosmed seperti, Instagram, Facebook dan Twitter," sesal pria berusia 49 tahun itu. Aji Santoso juga berharap menjelang laga Arema FC vs Persebaya di semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 bisa berjalan kondusif nanti. Karena menurutnya, rivalitas hanya sebatas 90 menit di lapangan, selebihnya tetap menjunjung tinggi persahabatan. Kesiapan juga ditegaskan kubu Arema FC. “Terkait keputusan Polda Jatim atas gelaran Semifinal Piala Gubernur, kami dari Arema FC secara tim kami sejak awal tidak pernah mempersoalkan dimanapun tempat diputuskan untuk digelar,” kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji. Sudarmaji mengungkapkan, saat manager meeting pada pertengahan Januari lalu yabg dihadiri semua klub peserta sportif menerima apapun keputusan penyelenggara sebagai wujud sportifitas dalam sepakbola. Keputusan terbaru adalah semifinal dan final di gelar di Stadion Kanjuruhan. Namun, pada akhirnya venue semifinal dibatalkan. Arema menghormati keputusan apapun, namun pihaknya meminta faktor non teknis seperti ini tidak terulang. Menurutnya sportifitas harus konsisten dan tetap terjaga. “Apalagi ini terkait image Jawa Timur, sepakbola sejatinya adalah persaudaraan, dan jadikan momentum ini untuk mewujudkannya. Kami meminta maaf kepada seluruh pecinta bola Jawa Timur yang telah menunggu laga ini, dan kini keputusannya justru tanpa penonton,” kata Sudarmaji. “Kami juga terima kasih kepada Asprov yang berjuang. Kami siap membantu Asprov jalankan laga di Kanjuruhan antara Persija dan Madura United, karena laga semifinal dan final akan dipegang langsung oleh Asprov Jatim. Semoga sepakbola Jatim tetap eksis dan berprestasi. Sejatinya sepakbola itu bertanding di depan pendukungnya, semoga kedepan fans semua klub bersatu dan menjaga persaudaraan,” tandasnya. (*)

Sumber: