Budaya dan Postmodernisme: Perspektif Baru dalam Culture Studies
-Pixabay-
MEMORANDUM - Postmodernisme telah membawa perspektif baru dalam studi budaya, menantang asumsi dan metodologi tradisional.
Postmodernisme adalah gerakan filosofis dan budaya yang berkembang pada akhir abad ke-20 sebagai respons terhadap modernisme.
Postmodernisme mempertanyakan keyakinan dan nilai-nilai modern, seperti universalitas, objektivitas, dan kemajuan.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Lebaran Nusantara: Ragam Budaya Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Ciri-ciri Postmodernisme:
BACA JUGA:Perbedaan Menyambut Bulan Ramadan di Pakistan dan India: Keunikan Budaya dan Tradisi
1. Penolakan terhadap metanarasi: Postmodernisme menolak gagasan tentang kebenaran universal dan tunggal.
2. Fragmentasi dan pluralitas: Postmodernisme memandang budaya sebagai kumpulan wacana dan makna yang terfragmentasi dan beragam.
3. Simulakra dan pastiche: Postmodernisme mempertanyakan hubungan antara realitas dan representasi, dengan munculnya Simulakra (tiruan tanpa referensi asli) dan pastiche (campuran gaya dan elemen yang berbeda).
4. Ironi dan humor: Postmodernisme sering menggunakan Ironi dan humor untuk mempertanyakan nilai-nilai dan norma yang mapan.
BACA JUGA:Tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia: Ragam Budaya dan Kearifan Lokal yang Unik
Pengaruh Postmodernisme pada Culture Studies:
BACA JUGA:Lebih dari Puasa: 5 Pengalaman Budaya Unik Ramadan yang Tak Boleh Dilewatkan di Mesir
1. Memperluas fokus kajian: Postmodernisme mendorong Culture Studies untuk mempelajari fenomena budaya yang sebelumnya diabaikan, seperti budaya populer, subkultur, dan media.
Sumber: