Desainer Asal Jogjakarta Juarai Lomba Logo Astuti
Tulungagung, Memorandum.co.id - Jargon Agunge Sikap Tulung Tinulung (Astuti) yang dipopulerkan oleh Polres Tulungagun bukan hanya sekadar pemanis bibir semata. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah program yang dilahirkan dengan mengedepankan sikap Astuti. Mulai dari pembuatan Rumah Astuti di masing-masing kelurahan / desa, kemudian giat acara cangrukan bersama forkopimcam di masing-masing kecamatan, serta sambang Astuti yang dilakukan bhabinkamtibmas, hingga lomba desain logo Astuti. Setelah dilombakan pada akhir 2019, pertengahan Februari 2020 Polres Tulungagung secara resmi memilih logo karya Lukas Cipta Indrawibowo (32), warga Yogyakarta sebagai pemenang lomba logo Astuti. Usai resmi menerima hadiah dari Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, Lukas mengatakan butuh waktu sampai 5 hari untuk membuat logo yang diikutkan lomba itu. “Saya tahunya lomba ini dari IG (Instagram), kemudian butuh waktu empat sampai lima hari untuk finishing logo kemudian dikirim ke panitia,” ujarnya. Logo karya Lukas menggambarkan keinginan Polres Tulungagung yang mengedepankan sikap tolong menolong dalam menyelesaikan masalah dan melayani masyarakat Kota Marmer. Oleh sebab itu Lukas memasukkan unsur polisi dengan mengambil sebagian gambar perisai dalam logo Polri. Kemudian gambar Garuda Pancasila menggambarkan simbol negara Indonesia. Lalu gambar tangan di dalam perisai merupakan simbol upaya saling tolong menolong yang ingin dibudayakan. Gambar lainnya yang menggambarkan Tulungagung adalah simbol tombak Kiai Upas yang ada di atas tangan yang menengadah terbuka. Logo ini dilengkapi dengan ornamen batik yang menggambarkan ciri khas budaya bangsa Indonesia termasuk di wilayah Tulungagung. “Ini warna merah ini menggambarkan perisai Polri, kemudian Garuda Pancasila ini menggambarkan Indonesia, di atasnya ada tangan membuka ke atas menyimbolkan tolong menolong dan gambar pusaka Kiai Upas ini lambang Tulungagung serta ornamen batik sebagai pelengkapnya,” ungkap Lukas. Bapak satu anak yang sehari-hari berprofesi sebagai desainer freelance ini mengaku tidak menyangka karyanya yang akan diplih menjadi pemenang. Apalagi jika mengingat, jumlah karya yang ikut lomba lebih dari 270 buah. Sementara Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia mengatakan, dengan adanya pemenang lomba logo ini, selanjutnya akan digunakan dalam berbagai aktifitas Polres Tulungagung. Pandia juga mempersilahkan instansi lain untuk menerapkan sikap Astuti di wilayah kerja masing-masing, guna terwujudnya masyarakat Tulungagung yang aman, tertib dan mampu mengembangkan perekonomiannya. “Harapanya tolong menolong bukan hanya jargon polres saja. Siapa saja monggo silahkan menggunakannya. Logonya sudah kita lombakan dan ada pemenangnya. Harapannya dengan saling tolong menolong ini harkamtibmas di Tulungagung bisa terjaga,” pungkas Pandia. (fir/mad/fer)
Sumber: