Pembunuh Mertua Sekda Lamongan Ditangkap 

Pembunuh Mertua Sekda Lamongan Ditangkap 

Lamongan, memorandum.co.id - Tiga orang pelaku dan otak pembunuh Roweni (56) mertua Sekda Lamongan, warga dusun Semperat, Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, ditangkap tim Joko Tingkir Polres Lamongan, (11/2) di tempat berbeda. Ketiga tersangka adalah, Sunarto Supangkat (44), warga Dusun Boyo, Desa Sonoadi, Kecamatan Karanggeneng, dugaan sebagai otak pembunuhan berencana. Sementara yang bertindak sebagai eksekutor Imam Winarot (37) warga Desa Tunjung Mekar, Kecamatan Kalitengah. Petugas juga menangkap Pornomo warga Gundih, Kecamatan Babatan, Surabaya sebagai penadah barang hasil curian. Kapolres Lamongan, AKBP Harun  menjelaskan, pada bulan Oktober 2019, Sunarto merasa sakit hati dan kasihan kepada ibunya, lantaran korban (Roweni, red), diduga berusaha merusak rumah tangga orang tuanya. "Korban yang merupakan mantan istri siri bapaknya. Korban sering datang ke toko material milik Bapaknya dengan membawa makanan sehingga pelaku Sunarto merasa jengkel dan berusaha menghabisi korban," terang Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2001, saat konfrensi pers. Selanjutnya, Desember 2019, Sunarto mendatangi Imam Winarto di warungnya dan menyampaikan niatnya untuk menghabisi korban dengan cara diracun. Sunarto menjanjikan sejumlah uang sebesar Rp. 200.000.000. Akhirnya, Imam Winarto menyanggupi lantaran butuh uang untuk membayar utang di rentenir. "Nah, pada pertengahan bulan Desember 2019, Sunarto datang lagi ke warung Imam untuk menyerahkan uang sebesar Rp 200.000 sebagai tanda jadi, "kata Perwira menengah asli kelahiran Rembang itu. Lebih lanjut Harun menerangkan, 3 Januari 2019 sekira pukul 14.00, pelaku Imam masuk ke rumah korban melalui pintu depan gudang Indomarco yang terletak di samping rumah korban. Pelaku masuk ke rumah korban melalui pintu belakang yang tidak terkunci, kemudian pelaku imam menuju mushola di mana korban akan melaksanakan sholat asar dan langsung menusuk leher korban sebanyak 3 kali, mengenai leher kiri 2 kali dan leher kanan l kali," bebernya. Korban langsung roboh tidak bergerak. Setelah memastikan korban meninggal dunia, selanjutnya pelaku Imam menuju kamar korban dan mencari barang berharga milik koban. Pelaku menemukan 2 buah HP. Selanjutnya, pelaku membersihkan tangan dari bercak darah di wastafel yang terletak di ruang tengah dan ke kamar mandi belakang untuk mencuci kaki.   Setelah itu, pelaku keluar melalui pintu yang belakang menuju warungnya yang berjarak sekitar kurang lebih 150 meter dari rumah korban. Sesampai di warung, pelaku mandi dan menaruh senjata tajam ke dalam drum warna biru yang berisi air. Usai menjalankan aksinya, pelaku sempat kabur ke Surabaya kemudian ke Solo. Namun lantaran bingung, akhirnya pelaku pulang kembali dan melakukan aktifitas seperti biasa. Ditambahkan, untuk mengungkap kasus ini kami sudah memeriksa 25 saksi. "Tim berhasil mengangkap penadah handphone. Selanjutnya kembangkan hingga menangkap dua pelaku lagi, yaitu otak dan pembunuh bayaran " pungkasnya (nil/har/gus)

Sumber: