Relokasi RPH Surabaya, IPAL Harus Diperhatikan
Laila Mufidah--
MEMORANDUM - Wakil Ketua DPRD Surabaya Hj Laila Mufidah mengapresiasi langkah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang merelokasi RPH Pegirian ke RPH Banjarsugihan.
Dia berharap, upaya ini dapat meningkatkan jumlah pemotongan. Dengan begitu dapat menambah nilai pendapatan asli daerah (PAD).
"Idealnya memang harus dipisahkan, pemotongan sapi dan babi kesannya kurang bagus kalau jadi satu. Apalagi berdekatan dengan kawasan wisata religi Sunan Ampel," katanya.
Ditambahkan Laila, jumlah pemotongan hewan babi di RPH Banjarsugihan belum mengalami peningkatan yang signifikan sejak diresmikan pada Jumat (23/2) kemarin. Dilaporkan masih sama seperti di tempat lama. Yakni, mencapai 100-200 ekor.
Namun apabila ke depan terjadi lonjakan permintaan potong babi, maka pihaknya mengusulkan PD RPH Surya untuk membeli alat potong yang lebih modern. Sehingga RPH Banjarsugihan semakin efisien, cepat, dan representatif.
"Selama ini kan pemotongan masih manual, masih mengandalkan sejumlah jagal sesuai dengan kebutuhan. Kalau ke depan permintaan tinggi, maka kita harap ada modernisasi alat potong," tandasnya.
Di samping itu, politisi PKB ini turut mengingatkan tentang IPAL. Jangan sampai IPAL yang berfungsi untuk mengolah limbah hewan tersebut mengalami kendala. Sehingga dia minta PD RPH Surya untuk memastikan secara berkala fungsi IPAL.
"Baik yang di RPH Pegirian maupun di Banjarsugihan, kita minta alat untuk mengolah limbahnya diperhatikan. Jangan sampai tidak berfungsi lalu menimbulkan masalah bagi masyarakat sekitar," tuntasnya. (bin)
Sumber: