Khofifah-Emil Muliakan Masyarakat Lewat Jatim Cerdas dan Sehat

Khofifah-Emil Muliakan Masyarakat Lewat Jatim Cerdas dan Sehat

Surabaya, Memorandum.co.id - Sesuai janji awal saat menyampaikan visi-misinya, percepatan yang telah dikerjakan Gubernur Khofifah bersama Wagub Emil Dardak menajamkannya lewat program Nawa Bhakti Satya atau sembilan bhakti pada Jatim Cerdas dan Sehat untuk memuliakan masyarakat Jatim. Sembilan bhakti ini diarahkan untuk mewujudkan Jatim yang mulia di mata dunia melalui pembangunan daya saing multi-sektoral dan multi-dimensi secara konteks global. Salah satunya di bidang pendidikan dan kesehatan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Jatim secara adil dan merata. Untuk itu, pengembangan di bidang pendidikan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Pemprov Jawa Timur memberikan porsi besar dalam APBD tahun 2020. Dari total APBD Provinsi Jawa Timur Rp 35,1 triliun, sebesar 30 persennya dialokasikan khusus untuk sektor pendidikan. Menurut Gubernur Khofifah, bidang pendidikan merupakan ujung tombak pencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di wilayahnya. "Di APBD Tahun 2020 kita banyak memberikan porsi untuk sektor pendidikan. Kita memprioritaskan pendidikan karena pendidikan merupakan ujung tombak pencetak SDM berkualitas di Jatim," lanjutnya. Untuk itu, mantan Menteri Sosial di era Presiden Joko Widodo ini meminta agar di awal tahun, seluruh jajaran Dinas Pendidikan bisa segera tancap gas. Ia meminta agar lelang barang dan jasa di bidang pendidikan segera dilaksanakan. Tujuannya tidak lain agar proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan lancar dan baik. "Kelengkapan kebutuhan untuk pendidikan yang menjadi tanggung jawab Pemprov saya harapkan bisa segera dilakukan lelang. Hal ini sangat penting untuk memenuhi dan menjamin kelancaran proses belajar mengajar," ungkap Khofifah. Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan, saat ini kebutuhan pendidikan khususnya untuk SMA dan SMK telah teranggarkan pada APBD, khususnya lewat program pendidikan gratis berkualitas (TisTas). Bahkan, alokasi anggaran untuk pendidikan mencapai sekitar 30 persen dari total anggaran yang ada. "Dengan dukungan anggaran cukup besar, kami berharap kualitas pendidikan di Jatim bisa semakin meningkat selaras dengan program Jatim Cerdas. Dengan demikian, maka diharapkan juga akan bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Jatim," urai Khofifah. Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, Pemprov juga tengah menyiapkan action plan untuk pendidikan yang ada di Jatim. Salah satunya dengan penguatan revitalisasi SMK dan SMK pengampu. Beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK, penyelenggaraan Bantuan Operasional Siswa (BOS) pendidikan SMK, serta peningkatan sarana dan prasarana sekolah menengah kejuruan. Selain itu, peningkatan prestasi dan peserta didik SMK, serta penyelenggaraan DAK pendidikan SMK. “Pada tahun 2020 ini, kami akan fokus pada penguatan revitalisasi SMK termasuk di dalamnya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK dengan pasar kerja. Sedangkan untuk SMK Pengampu kami fokus pada pelaksanaan fungsi SMK Pengampu yang telah difasilitasi sejak tahun 2019,” tambah mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini. Di bidang kesehatan, dalam satu tahun masa kepemimpinan Khofifah-Emil terdapat beragam program inovatif yang hadir untuk meningkatkan pelayanan publik. Hal ini direalisasikan dalam program Konseling Pintu ke Pintu (KOPIPU), Bunda Anak Impian (BUAIAN), Layanan Kesehatan Gratis dan Berkualitas (TANTISTAS), Rumah Sakit Terapung, dan program Santri Jatim Bersih dan Berkah (SAJADAH). Program KOPIPU sendiri merupakan salah satu program yang dirancang untuk memberikan konseling kesehatan menjangkau langsung ke masyarakat dengan mengirimkan perawat dan bidan Pondok Kesehatan Desa (PONKESDES) bersama mitra kerja (Fatayat, Muslimat, PKK, Aisyah, dan lainnya). Tujuan program ini tak lain untuk meningkatkan Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) serta untuk mengetahui secara dini penyakit seperti darah tinggi dan jantung. Berdasarkan hasil pengukuran kerja, capaian program ini mencapai 154.224 KK. Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga memberikan layanan kesehatan dan pengobatan gratis dan berkualitas yang dituangkan dalam Program TANTISTAS. Layanan tersebut juga memberikan akses lebih luas bagi masyarakat di perdesaan maupun kunjungan dokter ke daerah kepulauan. Program pelayanan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat miskin sendiri telah mencapai 6.388 orang. Selain KOPIPU dan TANTISTAS, program Jatim Cerdas dan Sehat juga mengusung program Bunda Anak Impian (BUAIAN). Program tersebut merupakan program kepedulian terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi. Program ini bertujuan untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).(*)

Sumber: