Tak Ada Kejelasan Sertifikat Rumah, Warga Griyo Taman Asri Sidoarjo Geruduk Kantor Developer

Tak Ada Kejelasan Sertifikat Rumah, Warga Griyo Taman Asri Sidoarjo Geruduk Kantor Developer

Warga Perumahan Griyo Taman Asri Sidoarjo menggeruduk kantor developer di kompleks perumahan setempat.-Sujatmiko-

SIDOARJO, MEMORANDUM – Gegara tak ada kejelasan sertifikat rumah yang sudah dibeli, warga Perumahan Griyo Taman Asri, Tawangsari, Taman, SIDOARJO menggeruduk kantor developer di kompleks perumahan setempat, Senin, 19 Februari 2024. 

BACA JUGA:Pembeli Tanah Kaveling Kepunten Minta Uang Kembali

Warga mempertanyakannya sebab unit rumah itu sudah dibayar lunas dua tahun lalu pada 2021 ke PT Pangkat Dewata Makmur (PDM), selaku developer Griyo Taman Asri (GTA). 

Sayangnya, warga hanya bisa gigit jari karena gagal bertemu manajemen PT Pangkat Dewata Makmur. Belasan warga hanya ditemui sekuriti Sudarso. Menurut sekuriti ini staf developer sedang keluar kantor karena ada urusan di kantor pajak.

"Biasanya ada staf Mbak Yuli, dia baru saja ke pergi kantor pajak," ujar Sudarso.

Informasi yang didapat wartawan, Yuli, merupakan staf pemasaran PT Pangkat Dewata Makmur. Sedang kantor pusat developer berada di Malang.

Warga Pertanyakan Sertifikat Rumah

Juru bicara warga, Tiyas Irmaya Santi, mengaku aksi warga ini sebagai puncak kekecewaan terhadap PT Pangkat Dewata Makmur. Pasalnya, lanjut dia, warga sudah berkali-kali minta kejelasan sertifikat hak milik (SHM), namun pihak developer tidak memberi kepastian. 

"Padahal rumah yang kami beli sudah dibayar lunas ke developer," tandas Irmaya. 

Ia kemudian menceritakan kronologi kasusnya. Tahun 2014, Irmaya bersama suaminya membeli rumah Griyo Taman Asri di Blok GH dengan ukuran 6x11 meter. Saat itu tidak masalah apapun, termasuk sertifikatnya.

Kemudian pada 2021, ia membeli kaveling di sebelah rumahnya, tepatnya Blok GH nomor 09 dengan luas sama 6x11 meter. Saat itu harganya Rp 4 juta per meter persegi.

"Jadi saya dan suami beli dua, yang bermasalah yang kedua ini. Sudah kami bayar lunas, tapi SHM belum diserahkan," ungkapnya.

Menurut wanita berjilbab ini, masalah yang sama juga terjadi pada tetangganya. Ia kemudian menanyakan kejelasan sertifikat itu ke perwakilan PT Pangkat Dewata Makmur yang berada di GTA.

"Kami menanyakan kejelasan mengenai penyelesaian SHM kepada penanggung jawab pemasaran saudara Yuli, mungkin bisa difasilitasi bertemu Direktur PT Pangkat Dewata Makmur untuk menyelesaian SHM," tutur Irmaya didampingi suaminya.

Sumber: