Selingkuh Dosen di Surabaya, Tokoh Agama: Dosa Besar dan Dekati Zina

Selingkuh Dosen di Surabaya, Tokoh Agama: Dosa Besar dan Dekati Zina

Lillah Khiqmawati SPdi MPdi.-Ali Muchtar-

“Sebagai pendidik, dosen harus memberikan contoh yang baik. Perselingkuhan jelas tidak mencerminkan nilai-nilai yang ingin ditanamkan kepada para mahasiswanya,” terang wanita kelahiran 1981 ini.

BACA JUGA:Lurah Gunung Anyar dan Lurah Rungkut Tengah Dicopot Gegara Dugaan Perselingkuhan

Lillah, panggilan akrabnya, juga memiliki lembaga Tahfidzul Qu'ran Al-Hikmah ini memberikan beberapa masukan untuk menghindari perselingkuhan, di antaranya memperkuat kepercayaan diri dan pasangannya.

"Saling menjaga kepercayaan antara suami dan istri adalah kunci utama dalam pernikahan," terangnya.

BACA JUGA:Diduga Selingkuh, Inspektorat Siap Sanksi Dua Lurah di Kecamatan Gunung Anyar

Menjaga hawa nafsu, lanjut Lillah, hawa nafsu adalah salah satu pemicu utama perselingkuhan. 

"Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga diri dan tidak terjerumus ke dalam godaan," bebernya.

BACA JUGA:Pergoki Nginap dengan Lelaki Lain, Pacar Hajar Selingkuhan

Ia menambahkan dengan nemaksimalkan potensi fitrah sebagai manusia juga salah satu untuk mencegah terjadinya perselingkuhan.

"Fitrah manusia adalah untuk kebaikan. Oleh karena itu, penting untuk mengarahkan diri kepada potensi kebaikan dan tidak terjerumus ke dalam perbuatan dosa," jelasnya.

BACA JUGA:Suami Sering Lihat Istri Telepon dan Chattingan dengan Selingkuhan

Wanita yang dikaruniai tiga orang putra ini berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi semua orang, terutama bagi pasangan suami istri.

"Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi semua orang, terutama bagi pasangan suami istri. Karena pernikahan adalah perjuangan bersama. Ingatlah tujuan awal pernikahan dan saling bahagiakan satu sama lain," pungkasnya. (*)

Sumber: