Pj Gubernur Jatim Tinjau Stok Beras Gudang Bulog Surabaya Utara

Pj Gubernur Jatim Tinjau Stok Beras Gudang Bulog Surabaya Utara

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau stok beras gudang Bulog Surabaya Utara di Banjar Kemantren, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.-Biro Sidoarjo-

SIDOARJO, MEMORANDUM - Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau Gudang Bulog Surabaya Utara di Banjar Kemantren, Kecamatan Buduran, SIDOARJO, Sabtu, 17 Februari 2024.

Adhy Karyono mengatakan, terdapat 35.000 ton stok beras di Sidoarjo dan 135.000 ton stok beras di Jatim yang berada di 40 gudang di Jatim dan 13 cabang. Dengan ketersediaan beras ini akan mencukupi untuk 6 bulan ke depan. Selain itu beras komersial produk dari Bulog juga sudah masuk di pasar retail modern seperti Superindo, Indrogrosir, Lotte, dan pasar modern retail lainnya.

BACA JUGA:Pj GubernurJatim Adhy Karyono Tinjau Dua Pasar, Ada apa ?

Ia menjelaskan, Jatim memiliki stok cadangan beras hingga 3,2 juta ton beras sehingga mengalami surplus. Meski Jatim memiliki stok yang berlimpah, untuk memberikan dukungan dan kontribusi di nasional, Provinsi Jatim juga membantu kebutuhan beras provinsi lainnya yang membutuhkan. Pada Maret dan April adalah puncak musim panen yang berdampak pada bertambahnya stok beras sehingga bisa menekan kenaikan harga beras di bulan puasa.

BACA JUGA:Anik Maslachah Beri Pesan Kesejahteraan untuk Rakyat kepada Pj Gubernur Adhy Karyono

Adhy menambahkan, harga gabah kering giling (GKG) di Jatim menyentuh Rp7.000 per kg yang masuk dalam kategori tinggi akan tetapi dibandingkan dengan provinsi lain, harga GKG Jatim jauh lebih rendah. Ini tidak lepas dari peran pemerintah yang bersinergi baik dengan tingkatan stakeholder.

BACA JUGA:Adhy Karyono Jabat Pj Gubernur Jatim, Tancap Gas Tingkatkan Capaian Pembangunan

Pj Sekda Sidoarjo Andjar Surjadianto menyampaikan apresiasi terhadap pengendalian kerja pemerintah untuk menangani kenaikan harga bahan pokok dan berharap dengan operasi pasar akan dapat menstabilkan harga di pasar tradisional.

“Pengendalian kerja pemerintah yang baik juga tidak lepas dari peran koordinasi pemerintah pusat, bulog, kementerian, dan tim KPPU.

Di Sidoarjo gejolak harga tidak terlalu tinggi dikarenakan sesuai dengan prosedur dan program-program penanganan inflasi seperti operasi pasar dapat berjalan maksimal. Ketika ada kenaikan harga di pasar, segera mengadakan operasi pasar untuk menekan angka kenaikan harga. (*)

Sumber: