Hasil Autopsi, Kematian Balita di Surabaya karena Pendarahan Otak

Hasil Autopsi, Kematian Balita di Surabaya karena Pendarahan Otak

Dokter Forensik RSUD dr Soetomo, Sari Indah. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM - Penganiayaan yang dilakukan Rudi alias RS (27), asal Tambelangan, Sampang, Madura, terhadap RSH, balita, anak kandung SF di rumah kos Jalan Kutisati Utara, Surabaya, sangat sadis. Hal itu, diketahui dari hasil autopsi dokter Forensik RSUD dr Soetomo

BACA JUGA:Ayah Tiri Sadis Aniaya Balita hingga Tewas Jadi Tersangka, Korban Dibanting ke Lantai dan Dinding

Dikatakan dokter forensik RSUD dr Soetomo, Sari Indah, dari hasil autopsi terhadap jenazah RSH pada Rabu, 14 Februari 2024, dalam pemeriksaan luar terdapat luka memar di kepala, dahi, perut punggung dan pinggang, pucat pada selaput mata kelopak atas bawah, bibir, ujung jari kuku, dan seluruh anggota gerak. 

Kemudian ada luka memar kepala, dahi, pipi, leher, dada, perut, pungung, pinggang dan keempat anggota gerak.

BACA JUGA:Ayah Tiri Diduga Bunuh Balita 2,5 Tahun di Surabaya, Psikolog: Faktor Emosional hingga Lepas Kendali

Selanjutnya, patah tulang tengkorak bagian belakang. Pendarahan pada otak besar, kecil, batang otak serta otot dinding perut, dan terdapat pembekuan darah pada organ dalam jantung.

Untuk penyebab kematian, Sari mengatakan dikarenakan kekerasan benda tumpul pada kepala yang menyebabkan pendarahan pada otak.

"Pemeriksaan dalam, ada patah tulang tengkorak belakang, resapan darah kulit kepala, kulit dinding perut dan pankreas dan selaput pembungkus ginjal, jaringan pengikat usus. Pendarahan pada otak selaput laba-laba 35 cc, pendarahan seluruh bagian otak.  150 cc," pungkas dia. (*)

Sumber: