Pulang Bermain Bawa Anjing, Anak Tiri Ditembak Senapan Angin

Pulang Bermain Bawa Anjing, Anak Tiri Ditembak Senapan Angin

Korban bersama penasehat hukum dan keluarganya saat melapor ke Polres Pasuruan.--

PASURUAN, MEMORANDUM-Gegara pulang sambil membawa seekor anjing, pemuda di Pandaan dianiaya ayah tirinya dan kaki atau pahanya ditembak dengan senapan angin. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (1/2) sekitar pukul 04.00 dini hari WIB.

Peristiwa penganiayaan dan penembakan dengan senapan angin terjadi wilayah Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. JF (15) harus melakukan operasi di RSUD Bangil untuk mengeluarkan peluru senapan angin yang ditembakkan oleh ayah tirinya yang bersarang di paha kanannya.

BACA JUGA:Berbarengan dengan Valentine, Karang Taruna Winongan, Pasuruan Bagikan Cokelat di TPS

Berawal dari JF pulang setelah bermain ke rumahnya menjelang Subuh sambil membawa seekor anjing. Kedatangan JF tersebut diketahui oleh ayah tirinya, Malik Sugiono (46). Melihat ayah tirinya tidak suka dengan anjing, JF berniat untuk mengikat anjing tersebut ke tempat yang jauh dari rumahnya.

BACA JUGA:KPU Kabupaten dan Kota Pasuruan Musnahkan Sisa Surat Suara

Sebelum anjing dibawa ke tempat yang jauh dari rumah, ayah JF kemudian menamparnya dan JF lari ke sebuah tanah lapang. Ketika JF berada di tanah lapang, ayah tirinya datang menghampiri sambil membawa senapan angin.

Berjarak sekitar 4 meter ayah tirinya menembakkan senjata angin yang berisi sebutir peluru ke arah kaki JF. Merasa kesakitan JF pun berteriak minta tolong. Ibu kandung JF kemudian datang menolong JF dan melarikannya ke RS Sahabat.

"Saat saya lari itu, ayah mengejar sambil membawa senapan angin. Lalu ditembakkan ke kaki mengenai paha kanan. j

Jaraknya sekitar 4 meter," kata JF saat berada di Mapolres Pasuruan, Jumat (16/2).

Wiwin Nisa, saudara korban JF menjelaskan, jika korban setelah kejadian dibawa ke RS Sahabat. Kemudian dipindah ke RS Abyaksa,l. Namun karena tidak bisa melakukan operasi mengeluarkan peluru dari senapan angin di paha kanan JF, maka dirujuk ke RSUD Bangil dan langsung dilakukan tindakan operasi.

"Terakhir di RSUD Bangil bisa dioperasi," jelas Wiwin Nisa.

Sementara kuasa hukum korban, Eko Handoko meminta kepada pihak kepolisian segera mengamankan pelaku yang merupakan ayah tiri korban. "Kami minta pihak kepolisian segera menangkap pelaku. Korban sebelumnya juga sering mendapatkan kekerasan secara fisik.  Kejadian ini merupakan kekerasan fisik yang terakhir dialami korban," kata Eko Handoko.

Sementara Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Achmad Doni Meidianto, mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan korban dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Benar kami sudah menerima laporannya. Kita sedang proses laporannya dan segera kita tindak lanjuti," kata Doni.

Sumber: