Jelang Pemungutan Suara, PKC PMII Jatim Imbau Jaga Kesatuan dan Persatuan Bangsa

Jelang Pemungutan Suara, PKC PMII Jatim Imbau Jaga Kesatuan dan Persatuan Bangsa

Baijuri, Ketua PKC PMII Jatim-Biro Jember-

JEMBER, MEMORANDUM - Stabilitas persatuan dan kesatuan bangsa harus dijaga bersama menjelang pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada Rabu 14 Februari 2024. Dengan maksud tersebut , PKC PMII Jatim ajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga jalannya kelancaran pelaksanaan pemilu.

Pengurus Kordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur menjelang pemungutan suara mengimbau seluruh masyarakat Jatim untuk menjaga kesatuan dan kesatuan.

Sebagai Ketua PKC PMII Jatim, Baijuri menjelaskan bahwa kesatuan dan persatuan serta menghindari konflik sangat dibutuhkan menjelang pelaksanaan pemungutan suara.

"pemungutan suara yang akan dilaksanakan Rabu 14 Februari mendatang harus dikawal bersama. Semua aktivitas yang mengarah pada terciptanya konflik dan ketegangan harus dihindari menjelang pemungutan suara. Karena konflik bisa menggangu pelaksanaan pemungutan suara", jelas Baijuri selaku Ketua PKC PMII Jatim pada Senin 12 Februari 2024.

BACA JUGA:Ketua PKC PMII Jatim, Baijuri: Mahasiswa Jangan Jadi Provokator Politik Hitam

Selain itu Baijuri mengajak kepada seluruh mahasiswa Jawa Timur wabil khusu kader PMII untuk terlihat aktif dalam menjaga kestabilan.

"Mahasiswa harus menjadi corong untuk menjaga kelancaran pelaksanaan pemilu 2024. Secara khusus kader PMII se Jawa timur harus mengawal kesuksesan pemilu demi kemaslahatan. Hal ini sebagai visi keindonesiaan yang menjadi nilai dalam tubuh PMII", ungkap Baijuri.

"Meskipun berbeda pilihan, sesama putra bangsa kita memiliki tanggungjawab untuk menjaga kesatuan demi kemaslahatan masa depan Bangsa" jelas Baijuri.

Ketua PKC PMII Jatim menjelaskan bahwa pesta politik lima tahunan tidak boleh merusak integritas bangsa.

"Integritas bangsa terlalu mahal untuk ditukarkan dengan momentum lima tahunan pada 14 Februari. Perbedaan sah-sah saja terjadi dalam momentum pemilu, tapi jangan sampai perbedaan tersebut menjadi perpecahan", imbuhnya.(edy)

Sumber: