Ketua Asprov PSSI Jatim Puas Liga 3 PSSI Jatim Berjalan Lancar hingga Usai
Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh.-Farid Al Jufri-
BOJONEGORO, MEMORANDUM - Pelaksanaan Liga 3 Kapal Api PSSI Jawa Timur 2023/2024 telah tuntas seiring selesainya laga final antara Persibo BOJONEGORO kontra Persedikab, Selasa, 6 Februari 2024 di Stadion Letjen H Soedirman, BOJONEGORO.
Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh mengatakan, dengan selesainya gelaran ini, selesai pula seluruh agenda Asprov PSSI Jatim dalam satu musim kalender. Ia mengaku puas karena dari awal hingga akhir hanya ada riak-riak kecil yang tak memengaruhi jalannya kompetisi.
BACA JUGA:Bungkam Persedikab 2-0, Persibo Bojonegoro Juara Liga 3 Jatim 2023/2024
“Pelaksanaan Liga 3 alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik. Adapun sedikit-sedikit kekurangan-kekurangan saya kira wajar untuk diperbaiki dalam musim mendatang. Karena hanya ada sedikit kekurangan tapi ya nggak signifikan,” tutur Riyadh.
Namun yang lebih melegakan bagi Riyadh adalah kesadaran klub-klub peserta kompetisi Liga 3 PSSI Jatim untuk bermain sesuai koridor sportivitas dan fairplay.
BACA JUGA:Diikuti 54 Klub, Liga 3 Jatim Bergulir Mulai 5 Desember
“Alhamdulillah para klub sekarang juga menyadari bahwa permainan bola itu ya harus sportif dan fairplay. Ada yang menang ada yang kalah itu biasa,” tutur Riyadh.
Ia menegaskan, PSSI Jawa Timur berkomitmen untuk melaksanakan pertandingan dengan sebaik-baiknya. Ia mencontohkan laga final antara Persibo versus Persedikab yang berjalan dengan baik.
Para pemainnya tampil dengan baik dan sportif, wasitnya juga memimpin dengan baik, sehingga tidak ada insiden apa pun hingga usai.
“Kita lihat tadi, alhamdulillah semua berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Kami berharap ke depan akan lebih baik dari semua aspek, baik kualitas permainan, penyelenggaraan dan perangkat pertandingannya memahami rule of the game,” jelas Riyadh.
Sebab menurutnya, jika semua memiliki semangat yang sama untuk membangun sepak bola Jawa Timur dan Indonesia lebih baik, yang harus di kedepankan adalah rasa persaudaraan.
“Kalau semangatnya ikut sepak bola itu untuk menjadi perpecahan, bubarkan saja. Karena seharusnya, niatnya harus persaudaraan dan menjunjung tinggi sportivitas. Dari situ baru kita akan dewasa. Sedangkan kita, federasi, harus menjamin bahwa semua perangkat pertandingan juga baik dalam menjalankan tugasnya,” papar Riyadh.
Sebab, kata Riyadh, dalam sepak bola itu semua komponen saling memengaruhi satu sama lain. Jadi semua harus ditingkatkan kualitasnya.
Sumber: