Jelang Semifinal Piala Asia Lawan Yordania, Pelatih Korsel Jurgen Klinsmann: Santai Saja
Pelatih Korsel Jurgen Klinsmann.--
DOHA- Santai Saja. Demikian pesan Jürgen Klinsmann kepada para pemain Korea Selatan saat mereka bersiap menghadapi semifinal Piala Asia melawan Yordania, Selasa malam, 6 Februari 2024.
Setelah babak penyisihan grup yang goyah dan membuat mereka melaju di posisi kedua, Korea Selatan mencatat kemenangan berturut-turut atas sesama kekuatan Asia, Arab Saudi dan Australia untuk melaju ke semifinal dan akan bertemu Yordania.
Di dua laga sebelumnya, Korea Selatan tertinggal dan dipaksa melakukan perlawanan akhir, menyamakan kedudukan pada menit ke-99 melawan Saudi dan menit ke-96 melawan Socceroos sebelum akhirnya menang melalui adu penalti dan perpanjangan waktu.
BACA JUGA:Piala Asia 2023 Grup D: Takluk Dari Jepang 3-1, Indonesia Tunggu Grup Lain untuk Lolos 16 Besar
Itu adalah penampilan yang membuat gaya tim dijuluki sebagai 'Zombie Football' atau Sepak bola Zombie oleh para penggemarnya, sejalan dengan keyakinan pelatih mereka bahwa tim harus bersedia "menderita" untuk maju dalam turnamen sepak bola.
BACA JUGA:Piala Asia 2023 Grup D: Takluk Dari Jepang 3-1, Indonesia Tunggu Grup Lain untuk Lolos 16 Besar
“Untuk tetap santai dan menantikannya. Menghilangkan semua hal yang tidak penting saat ini,” kata Klinsmann ketika ditanya saran apa yang akan dia berikan kepada para pemainnya seperti dilansir ESPN.
BACA JUGA:Wow! Indonesia Bisa Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023 tanpa Bertanding
Klinsmann menambahkan, para pemainnya sangat berpengalaman. Para pemain juga sangat termotivasi dan dalam kondisi kepercayaan diri yang tinggi.
“Mereka hanya ingin melaju ke final dan membuktikan pendapat mereka. Mereka tahu apa yang harus dilakukan," urai eks pelatih Timnas Jerman ini.
Klinsmann memang punya pengalaman luar biasa di turnamen sepak bola. Sebagai pemain, ia melaju ke final Piala Dunia 1990 setelah kemenangan adu penalti atas Inggris dan di Euro 96, setelah gagal dalam kemenangan adu penalti negaranya atas Inggris di semifinal, ia menjadi kapten Jerman untuk kemenangan perpanjangan waktu atas Ceko di semifinal.
“Saat Anda berhasil dalam sebuah turnamen, setelah Anda menyelesaikan beberapa pertandingan pertama, Anda membangun kepercayaan diri yang lebih besar,” katanya.
“Sekarang rasa percaya diri sudah ada karena kami melewati pertandingan yang sangat sulit dengan momen yang dramatis dan kini negara juga melompat ke belakang Anda dan berkata 'Oh, sebenarnya kami bisa melakukan itu!' dan itu berubah menjadi sesuatu yang sangat positif,” tegasnya. (*)
Sumber: