Pengamat Sarankan Parpol Pilih Cawali Layak Jual

Pengamat Sarankan Parpol Pilih Cawali Layak Jual

Surabaya, Memorandum.co.id - Hingga sekarang ada beberapa Parpol yang belum mengambil sikap menghadapi Pilwali Surabaya. Mereka harus cerdas dalam berlabuh atau berkoalisi dengan Parpol lain karena kursinya tidak mencukupi untuk mengusung calon wali kota (Cawali). "Dalam Pilkada, yang dijual adalah fiqur Cawali. Maka Parpol jangan salah pilih, karena ini akan berpengaruh terhadap elektabilitas Parpol," ungkap Andri Arianto, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Jumat (31/1/2020). Untuk diketahui, Parpol yang belum menentukan arah adalah PKS ( 5 kursi), Golkar (5 kursi), PSI (4 kursi), dan Nasdem (3 kursi). Sedangkan PDIP (15 kursi) sudah mengusung calon sendiri. PPP (1 kursi), PAN ( 3 kursi), Gerindra (5 kursi), PKB (5 kursi), dan Demokrat (4 kursi) berkoalisi mengusung Machfud Arifin. Andri membocorkan, berdasar informasi yang beredar, Golkar akan merapat ke salah satu calon yang sudah mendeklarasikan diri. Namun, masih lanjut dia, bisa saja Golkar berkoalisi dengan PKS yang sama-sama memiliki 5 kursi sehingga berhak mengusung Cawali sendiri. Namun dalam perjalanannya, koalisi ini akan ribet menentukan siapa yang layak diusung. Sedangkan PSI kemungkinan untuk berkoalisi, masih lanjut dia, akan melihat peta dulu karena sebagai pendatang baru. Demikian juga Nasdem. "Politik lokal tidak sama dengan nasional. Bisa saja di pusat berseberangan namun di tingkat lokal malah berkoalisi," beber dia. Ia kembali menegaskan, Parpol ini harus hati-hati dalam mengambil sikap pada Pilwali Surabaya. Mereka harus memilih figur layak jual sehingga bisa mendongkrak elektabilitas parpol.(udi/ziz)

Sumber: