Sudjiwo Tedjo Meriahkan HPN 2019 Jatim
SURABAYA - Hari Pers Nasional (HPN) 2019 dipusatkan di Jatim pada 9 Februari menjadi HPN yang sangat strategis bagi iklim demokrasi di Indonesia. Mengingat HPN kali dilakukan menjelang pemilu serentak 17 April 2019. Dalam suasana yang seperti ini, penting sekali untuk saling mengingatkan masyarakat agar sebagai sesama komponen bangsa tetap menjaga semangat persaudaraan dan kerukunan. “Karena itu, kami akan menggelar kegiatan Malam Perhelatan Santun Bermedia untuk Pemilu Damai," kata Agus Sudibyo, penanggung jawab kegiatan. Lanjut Agus, pentingnya profesionalisme, independensi dan netralitas dalam pemilu, serta pentingnya para netizen untuk bijak bermedsos dan tidak turut menyebarkan pesan-pesan politik yang dapat memecahbelah masyarakat. "Media sosial sebaiknya digunakan untuk menyebarkan informasi dan wacana yang bermanfaat untuk terselenggaranya pemilu yang damai dan berkualitas," terang Agus. Disampaikan Agus, kegiatan Santun Bermedia untuk Pemilu Damai yang akan digelar di Surabaya Conventional Hall Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, pada 6 Februari 2019, pukul 18.30, diisi dengan orasi, penyampaian pesan moral, kesenian tari, dan musik. Orasi dan pesan moral itu akan disampaikan oleh Rudiantara (Menkominfo), Jenderal Tito Karnavian (Kapolri), Niken Widiastuti (Dirjen IKP Kemkominfo), Gus Ipul (Wagub Jawa Timur), dan Margiono (Penanggungjawab HPN). “Yang menarik lagi, kami akan hadirkan Sujiwo Tedjo dengan kelompok musiknya, serta grup musik Klanthing," kata Agus. Acara tersebut akan dipandu pelawak Topan dan Nanda. Ia berharap pesan moral untuk pemilu damai bagi netizen akan tersampaikan. Karena itu ia mengajak warga Surabaya, khususnya para generasi milenial untuk hadir di acara itu. Acara tersebut gratis. Menurut Agus, acara ini akan dihadiri sekitar 1.500 orang sesuai dengan daya tampung gedung. Mereka adalah para pemimpin redaksi dan wartawan di Jawa Timur, Bawaslu, KPUD, akademisi, mahasiswa, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum. Akan digelorakan, berbeda pilihan boleh, berbeda pandangan politik wajar. Namun yang paling penting tetap menjaga toleransi, kebersamaan dan semangat saling menghormati dalam perbedaan itu. (day/yok)
Sumber: